Banyak Pendaki Alami Hal Misterius dan Tak Lazim di Gunung Everest, Ternyata Ini Penyebabnya

Meski pulih dengan instan, psikosis ketinggian terisolasi ini berpotensi menimbulkan kesalah yang berakibat fatal.

Wikimedia
Gunung Everest 

Dikenai Hukuman Percobaan Usai Kecelakaan yang Memakan Korban, Begini Kabar Terbaru Rasyid Rajasa

VIDEO - Inilah Momen Perpisahan Penuh Haru, Saat Tahanan Bertemu Anaknya sebelum Dieksekusi Mati

Ngeri, Pemutar MP3 KW Buatan China Ini Meledak hingga Bikin Luka Parah di Wajah Bocah Ini

Ustadz Abdul Somad Ditolak Masuk Hongkong, Begini Penjelasan Ditjen Imigrasi

Toko Baju Dijarah, Ratusan Pakaian Digasak Secara Cepat

Bacok Kerumunan Orang dengan Pisau Besar, Pria Ini Stress Akibat Lamaran Kerjanya Ditolak

Peneliti juga mencoba mensimulasikan kasus psikosis ini dengan menempatkan relawan di kamar yang dikondisikan seperti berada di ketinggian ekstrem, seperti misalnya dengan oksigen rendah dan tekanan udara yang rendah

Hasilnya, mereka menemukan kalau relawan mendengar suara-suara. Namun, gejala yang terjadi ini tidak berhubungan dengan penyakit ketinggian atau penyakit jiwa yang diderita pendaki di masa lalu.

"Mereka sehat dan tidak rentan terhadap penyakit tersebut," kata Brugger.

Sayangnya, sampai saat ini peneliti belum yakin dengan penyebabnya.

Psikosis ini bisa jadi karena kekurangan oksigen atau tahap awal pembengkakan di area otak tertentu seperti yang terjadi pada gejala penyakit ketinggian, atau mungkin juga penyebabnya sama sekali bukan karena ketinggian.

"Seperti yang kita tahu, kurangnya kontak sosial dan kesiapan secara keseluruhan dalam waktu yang lama dapat mendorong timbulnya halusinasi," jelas Brugger.

Pemulihan instan

Gejala psikosis ini rupanya akan lenyap sama sekali setelah pendaki gunung meninggalkan ketinggian ekstrem yang menjadi zona bahaya. "Mereka benar-benar pulih," kata Brugger.

Meski pulih dengan instan, psikosis ketinggian terisolasi ini berpotensi menimbulkan kesalah yang berakibat fatal.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved