Destinasi

Dekat dari Jakarta Loh, Lihat Air Terjun Mirip di Niagara, Indah tapi Sayang. . .

Untuk bisa sampai di sana, memang perlu mempersiapkan waktu lebih banyak, sebab kondisi jalan cukup macet.

KOMPAS.COM/Anggita Muslimah
Curug Parigi di Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/1/2018). 

Lalu, saya pun memarkirkan kendaraan terlebih dahulu.

Kemudian, karena tak bisa membeli minuman dan camilan, segera saja saya menuju ke titik air terjun.

Suara percikan air terjun sudah terdengar, sedikit melongok ke bawah, ternyata lokasinya sudah benar.

Saya harus turun menggunakan anak tangga yang masih sangat licin, karena terbuat dari tanah.

Untung saja, ada pegangan di sisi kanan saya yang terbuat dari bambu. Pegangan tersebut membantu saya saat berkali-kali sempat tergelincir karena kondisi tanah yang licin.

Curug Parigi di Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/1/2018).
Curug Parigi di Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/1/2018). (KOMPAS.COM/Anggita Muslimah)

Saya pun terkagum melihat air terjun ini, karena tak mengira ada obyek seperti ini di Kota Bekasi yang dekat dengan gaya metropolis.

Air terjun yang merupakan aliran air Kali Bekasi ini melaju cukup deras dari ketinggian batu sekitar kurang lebih tiga meter.

Karena cukup dangkal, rasanya para pengunjung pun bisa bermain air di sana.

 Memandangi air terjun dari titik yang lebih dekat rasanya indah sambil mendengarkan suara air yang terus berjatuhan.

Namun, ironisnya air terjun ini tak seindah yang dibayangkan.

Di bebatuan yang dekat dengan air terjun terlihat banyak sampah yang berserakan, terutama sampah rumah tangga, mulai sampah makanan hingga sobekan kasur-kasur kapuk.

Tentu saja sampah tersebut mengalir dari sungai yang kemudian tersangkut di bebatuan sungai.

Curug Parigi di Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/1/2018).
Curug Parigi di Kampung Parigi, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (5/1/2018). (KOMPAS.COM/Anggita Muslimah)

Saya pun terus menikmati cipratan dan suara air terjun. Sudah cukup lama saya berada di sana, tetapi belum ada lagi pengunjung yang datang. Rasanya air terjun hanya milik saya.

Hari sudah semakin panas, saya pun beranjak untuk kembali pulang.

Menurut warga sekitar, sebenarnya waktu yang paling tepat berkunjung ke Curug Parigi adalah ketika sore hari sambil melihat terbenamnya matahari. Akan tetapi, dengan catatan hari itu tidak turun hujan.(KOMPAS.COM/Anggita Muslimah)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved