Pilgub Kaltim 2018
Nestapa Mister Komitmen, Kala Rizal Effendi Dikecewakan 2 Kali oleh Kubu Jaang, Gegara Mahar?
Sejak jauh hari, Jaang dan Rizal memang sudah terang-terangan ke publik sebagai pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Penulis: Syaiful Syafar | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pupus sudah niatan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi untuk bertarung di Pilgub Kaltim 2018.
Selasa (9/1/2018) jelang tengah malam, Rizal membuat pernyataan resmi melalui media sosial terkait mundurnya dari pencalonan Pilgub Kaltim.
Ia kecewa.
Banyak kisah yang diungkap, terkhusus komitmennya untuk tetap setia dengan Syaharie Jaang.
Baca: Resmi! Tarif Cukai Tembakau Naik 10 Persen, Berikut Daftar Terbaru Harga Rokok di Pasaran
Sejak jauh hari, Jaang dan Rizal memang sudah terang-terangan ke publik sebagai pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Namun pasangan ini bercerai menyusul pengumuman DPP Partai Demokrat yang memilih Awang Ferdian sebagai pendamping Jaang.
Harapan Rizal yang sudah padam seketika hidup lagi setelah dihubungi kembali oleh tim Jaang.
Ia disuruh menyiapkan beberapa hal untuk bisa berduet lagi dengan wali kota Samarinda itu.
Baca: Trending Teratas di Youtube, Begini Tamparan Keras Ustaz Abdul Somad ke Jeremy Teti soal LGBT
Sial bagi Rizal, jelang tengah malam, ia kembali mendapat kabar pembatalan.
Ibarat peribahasa "sudah jatuh tertimpa tangga". Begitulah kira-kira yang dialami Rizal.
Dalam pernyataannya, Rizal beberapa kali menyebut masalah sumber daya.
Apakah ini menyangkut uang?
Berikut pernyataan lengkap Rizal Effendi yang diunggah ke Facebook:
Assalammualaikum warga kota yang saya hormati dan cintai.
Izinkan saya memberikan beberapa hal mengenai PILGUB KALTIM 2018.
InsyaAllah jika tidak ada hal yang luar biasa, saya tidak akan mengikuti pemilihan Gubernur ataupun Wakil Gubernur Kaltim 2018-2023.
Saya mohon keputusan ini tidak dikaitkan dengan hal hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Tidak ada intervensi dari siapapun.
Murni ketidakikutsertaan saya karena situasi politik Kaltim yang begitu dinamis, selain juga menyangkut kesiapan sumber daya yg saya miliki.
Terlebih niat saya untuk menerima ajakan Walikota Samarinda, Pak Syahari Jaang untuk berdampingan berubah di detik akhir.
Ada banyak ajakan sebenarnya dari tokoh tokoh lain. Beberapa kawan juga mendorong saya maju bersama yg lain.
Hanya saja, rasa kesetiaan saya terhadap komitmen yg saya buat mendampingi Pak Jaang harus saya jaga.
Tapi proses berkata lain. Pak Jaang memutuskan untuk berpasangan dengan calon lainnya.
Kabar ini saya terima mendadak. Saya sempat ketemu Pak Jaang di bandara Sepinggan sebelum bertolak ke Jkta.
Beberapa jam kemudian ada pengumuman yang dilakukan Partai Demokrat langsung oleh Pak Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi kami batal berpasangan.
Saya legowo, eh Selasa tengah malam tadi, dihubungi kembali oleh tim Pak Jaang yang mengajak berpasangan.
kembali.
Saya disuruh menyiapkan beberapa hal. Tapi tepat pukul 20.00 tadi malam, saya kembali mendapat kabar pembatalan. Sepertinya berkaitan dengan sumber daya yg saya miliki.
Saya terima situasi ini, meskipun tim saya agak kesal. Ada kesan saya dipermainkan. Tapi sudahlah, saya sekarang memohon maaf kepada para pendukung yang sudah saya repotkan dalam proses ini.
Saya mengucapkan selamat berjuang untuk para kandidat yang akan ditetapkan.
Juga mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung saya. Ada yg menangis, ada yg marah, ada yg menyesalkan, tapi ada yg juga senang karena saya jadinya tetap memimpin kota Balikpapan.
Kepada mereka calon pemimpin Kaltim, siapapun nanti yg terpilih saya titipkan kota ini.
Ada banyak dukungan Pemerintah Provinsi yg kami butuhkan.
Keberpihakan terhadap pengelolaan lahan eks puskib, percepatan pembangunan infrastruktur terutama perbaikan jalan jalan yang kewenangannya berada di pemerintah Provinsi. Perpanjangan Bandara Aji Sultan Sulaiman Sepinggan
Juga bantuan penanganan banjir yang sudah direncanakan.
Terima kasih warga kota Balikpapan.
Saya mohon doanya, agar saya bisa menghabiskan masa pengabdian saya sampai tuntas.
Semata mata untuk kota dan warga terbaik yang saya miliki.
Salam hormat saya, Balikpapan, Kubangun, Kujaga, dan Kubela. (*)