Hari Bersejarah, PHM Lakukan Pengapalan Perdana Minyak Mentah

Jumat (12/1/2018) merupakan hari bersejarah kedua bagi Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

TRIBUN KALTIM/NALENDRO PRIAMBODO
Pembukaan katup penyaluran minyak di lapangan Senipah Peciko South Mahakam (SPS) ke kapal tanker 11 km dari darat, oleh jajaran PHM dan Pertamina menandai prosesi awal pengapalan minyak perdana PHM setelah mengelola Wilayah Kerja Blok Mahakam per 1 Januari 2018 lalu 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Nalendro Priambodo

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN -  Jumat (12/1/2018) merupakan hari bersejarah kedua bagi Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

Setelah ditunjuk selaku operator di Wilayah Kerja Mahakam per 1 Januari 2018 lalu, PHM, berhasil menjalankan pengapalan perdana minyak mentah kepada pembeli domestik PT Pertamina (Persero) Integrated Supply Chain (ISC) dari Terminal Senipah, Kutai Kartanegara, bagian dari Lapangan Senipah Peciko South Mahakam (SPS).

Sejumlah awak media berkesempatan mengikuti prosesi pengapalan di terminal utama lifting minyak mentah dan kondensat blok migas lepas pantai Kukar, yang jaraknya sekitar 1,5 jam perjalanan darat dari Kota Balikpapan itu.

Menjaga standar keamanan, seluruh peserta diwajibkan menggunakan perlengkapan kemanan, seperti pakaian overall tahan panas, helm, sarung tangan, kacamata, dan tak ketinggalan sepatu 'safety' dengan pelindung baja di ujung jari kaki.

Termasuk pula mengisolasi dudukan lensa flash kamera agar tidak mengeluarkan cahaya.

Flash yang berpotensi menyulut api, jika ada kebocoran gas.

Serta mengumpulkan seluruh peralatan seluler dan benda lain yang mengeluarkan sinar inframerah. 

Usai mengikuti pengarahan keselamatan di lokasi, tim langsung menuju ruang kontrol pengapalan.

Di ruangan tersebut, berjejer berbagai perangkat elektronik dan kamera pengawas selama proses pengisian minyak dan kondensat ke tanker MT Gede, milik PT Pertamina, dengan tujuan kilang minyak Pertamina Balikpapan, Refinery Unit V.

Dalam pemaparan di ruang kontrol, salah seorang petugas menjelaskan, di fasilitas itu terdapat enam tangki penyimpanan minyak dan kondensat.

Lima diantaranya berukuran masing-masing 500 ribu barel, dan sebuah lagi berukuran 100 ribu barel.

Dengan kapasitas pengisian mencapai 18 ribu barrel/jam, dibutuhkan waktu sekitar 8-9 jam untuk memenuhi lambung tanker berkapasitas 150 ribu barel ini.

Baca: Dituduh Jadi Penyihir, Begini Kehidupan Para Wanita di China

Baca: Mulan Jameela Unggah Foto Dhani Lagi Shalat, Eh Netter Salfok Sama Gundukan, Apaan Tuh?

Baca: Meghan Markle Jadi Ikon Mode Nih, Jumper yang Dikenakannya Ludes dalam Sekejap!

Penyaluran minyak mentah dan kondensat dari Terminal Senipah ke tanker MT Gede dilakukan menggunakan fasilitas Single Buoy Mooring yang berada sekitar 11 km dari pantai yang dioperasikan oleh PT PHM sendiri.

Menuju ke sana, rombongan menumpang kapal water jet berkonfigurasi 6X 4 dan 6X3 penumpang yang dinahkodai perempuan bernama Jayanti Reski Pabita (25).

Handil Mix Crude (dari Lapangan Handil) adalah salah satu dari dua jenis minyak mentah yang diproduksi langsung oleh PHM, lainnya adalah Bekapai Crude Oil  yang diproduksi dari Lapangan Bekapai.

Namun PHM secara tidak langsung juga memproduksi  Badak Crude Oil yang merupakan produk unitisasi dari lapangan Badak yang dioperasikan oleh Vico Indonesia.

Selain minyak mentah, PHM juga memproduksi kondensat, yakni: Senipah Condensate dan Bontang Return Condensate.

Khusus untuk  Bontang Return Condensate dan Badak Crude Oil pengapalannya dilaksanakan dari Terminal Santan yang dioperasikan oleh Chevron Indonesia.

Pjs General Manager PHM, John Anis mengatakan: “Pengapalan perdana minyak mentah kepada pembeli domestik PT Pertamina (Persero) ISC ini menunjukkan bahwa alih kelola Wilayah Kerja Mahakam dari Total E&P Indonesie ke PHM berjalan dengan lancar,” ujar Jhon usai memutar katup penyaluran di fasilitas SPS, tanda penyaluran perdana telah dimulai, sekitar pukul 11.00.

Dia menambahkan pengapalan ini juga merupakan wujud dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri.

“PHM akan mengirimkan seluruh produksi minyak mentah dan kondensat kepada pembeli domestik, PT Pertamina ISC,” lanjutnya.  

Sesuai dengan Program Kerja dan Anggaran (WP&B) 2018, untuk Wilayah Kerja Mahakam ditargetkan akan diproduksi 42.000 barel minyak mentah dan kondensat per hari dan akan dilifting melalui 68 kali pengapalan dari Terminal Senipah, serta sembilan kali pengapalan dari Terminal Santan.

Seluruh produksi minyak mentah dan kondensat dari WK Mahakam akan dialokasikan ke kilang–kilang minyak dalam negeri milik PT Pertamina (Persero) seperti: RU V Balikpapan, RU IV Cilacap, sementara untuk Bontang Return Condensate dikapalkan ke kilang TPPI Tuban. (*)
 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved