Pilkada Kaltim
Waduh, Diminta Jadi Jurkam Sofyan Hasdam-Nusyirwan, Awang Faroek Beri Jawaban Menohok
Diketahui, paslon dengan akronim Annur ini diusung oleh Golkar dan Nassem. Awang sendiri, saat ini berstatus sebagai Dewan Pembina DPW Nasdem Kaltim
Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
Laporan wartawan TribunKaltim.co, Rafan A Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak memastikan diri tidak bersedia menjadi Juru Kampanye (Jurkam) untuk Pasangan Calon (Paslon) Andi Sofyan Hasdam-Nusyirwan Ismail.
Diketahui, paslon dengan akronim Annur ini diusung oleh Golkar dan Nassem. Awang sendiri, saat ini berstatus sebagai Dewan Pembina DPW Nasdem Kaltim.
“Tidak. Saya akan kampanye untuk pasangan Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat,” tegas Awang, di hadapan sejumlah wartawan, Jumat (19/1/2018), di Kantor Gubernur Kaltim.
Baca: Surat Pengunduran Diri Sofian Raga dan Khairul sudah Diproses
Padahal, pasangan Jaang-Ferdi diusung oleh Demokrat, PKB dan PPP. Namun, diketahui Awang Ferdian Hidayat merupakan putra sulung Awang Faroek Ishak.
“Boleh apa tidak? Kalau kamu (wartawan) punya anak, bagaimana? Pasti dukung anak kan?,” tegas Awang.
Baca: Pukulan Telak Bagi Petani, Akademisi: Kenapa Impor Beras Dilakukan Justru Jelang Musim Panen
Soal melanggar keputusan Nasdem, menurut Awang dirinya sudah meminta izin dengan Ketua Nasdem, Surya Paloh.
Awang menyebut, Paloh memberikan izin kepada dirinya untuk berkampanye memenangkan pasangan Jaang-Ferdi.
Baca: Dari 7 Foto Itu Tulis Siapa Nama Gurumu! Soal Ujian Unik Ini Bikin Heboh di Media Sosial
“Beliau (Surya Paloh), mendukung 1.000 persen,” katanya lagi.
Saat kampanye, Awang mengaku akan cuti sebagai Gubernur. Namun, Awang hanya cuti di hari-hari tertentu saja. “Ya saya cuti di hari-hari jadwal kampanye Jaang-Ferdi saja. Bukan cuti sebulan penuh,” ucapnya.
Awang kembali menegaskan dirinya tidak akan berkampanye untuk pasangan Sofyan-Nusyirwan, lantaran dirinya juga sudah bukan sebagai kader Golkar lagi.
Baca: Sudah Sepekan, Harga Beras di Berau Melambung, Ini Penyebabnya
“Saya kan sudah dibuang oleh Golkar. Ngapain saya kampanye untuk Golkar. Masa saya dimasukkan (Golkar) ke Ketua Dewan Sesepuh, mana ada jabatan itu di struktur Golkar,” tuturnya.