Viral di Medsos

Tak Ditanggapi, Warga Lamaru Nekat Tanam Pisang di Jalan Rusak, Begini Komentar Rizal Effendi

Berkali-kali menyampaikan keluhan dan tak kunjung mendapatkan perhatian, warga Lamaru akhirnya nekat melakukan aksi tanam pohon pisang

Istimewa
Warga Lamaru nekat melakukan aksi tanam pohon pisang di Jalan Mulawarman RT 03, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, Sabtu siang (20/1/2018). 

TRIBUNKALTIM.CO - Berkali-kali menyampaikan keluhan dan tak kunjung mendapatkan perhatian, warga Lamaru akhirnya nekat melakukan aksi tanam pohon pisang di Jalan Mulawarman RT 03, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, Sabtu siang (20/1/2018).

Tampak dari beberapa foto yang tersebar di media sosial, warga kompak meletakkan beberapa pohon pisang di atas kubangan air yang menggenangi jalan yang rusak tersebut. 

Bukan tanpa alasan, pasalnya telah bertahun-tahun lamanya kondisi jalan yang bila hujan, air yang berasal dari dataran tinggi akan mengucur ke jalan tanpa terhalang mengenangi jalan tersebut tak juga mendapatkan penanganan yang signifikan.

Baca: Jalan Lamaru Balikpapan Telah Lama Rusak, Netizen Mengeluh: Apa Tunggu Ada Korban Baru Diperbaiki

Warga Lamaru akhirnya nekat melakukan aksi tanam pohon pisang di Jalan Mulawarman RT 03, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, Sabtu siang (20/1/2018).
Warga Lamaru akhirnya nekat melakukan aksi tanam pohon pisang di Jalan Mulawarman RT 03, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, Sabtu siang (20/1/2018). (Istimewa)

Padahal mengacu pada kepada aturan perundang-undangan tentang jalan, mestinya jalan mulawarman yang berstatus milik provinsi Kalimantan Timur sudah tergolong jalan kolektor primer yang lebar jalannya minimal 9 meter.

Berdasarkan pengakuan seorang warga bernama Miftahus Salam Mubarak, warga RT 26 Kelurahan Lamaru yang keseharian melintasi jalan tersebut mengaku sering mengungkapkan jika warga telah berkali-kali menyampaikan persoalan mengenai jalan rusak tersebut.

"Banyak masyarakat yang mengeluh terhadap kondisi jalan tersebut. Ironisnya, hingga saat ini belum mendapat perhatian lebih dari pejabat yang berwengan dalam hal ini. Kamipun sangat berharap agar pemerintah kota balikpapan atau yang membidangi persoalan ini dapat menjelaskan dan memberikan sedikit pencerahan kepada masyarakat balikpapan timur tentang status Jalan mulawarman," ungkap Miftahus kepada TribunKaltim.co melalui aplikasi pesan singkat.

Baca: Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Kawasan Lamaru, Ini Kata Walikota

Warga pun mengaku jika mereka telah beberapa kali bertemu dengan anggota Dewan DPRD Kota Balikpapan dari dapil Balikpapan Timur untuk berusaha mencari solusi terkait kondisi jalan rusak tersebut.

Namun pada kenyataannya memang sulit mewujudkan perbaikan, apalagi menurut Miftahus salah satu anggota dewan tersebut sempat mengatakan bahwa kecamatan Balikpapan Timur "dianak tirikan" dalam hal pembangunan infrastruktur.

"Kami warga balikpapan timur sangat berharap agar dapat merasakan infrastruktur yang baik dan juga penambahan-penambahan infrastruktur lainnya," ungkapnya.

Warga Lamaru akhirnya nekat melakukan aksi tanam pohon pisang di Jalan Mulawarman RT 03, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, Sabtu siang (20/1/2018).
Warga Lamaru akhirnya nekat melakukan aksi tanam pohon pisang di Jalan Mulawarman RT 03, Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, Sabtu siang (20/1/2018). (Istimewa)

Menanggapi keluhan masyarakat Balikpapan Timur mengenai persoalan jalan rusak yang viral di media sosial akhir-akhir ini, akhirnya mendapatkan tanggapan langsung dari Wali Kota Balikpapan.

Melalui akun Facebook pribadinya, Rizal Effendi menyampaikan komentarnya terkait laporan jalan rusak tersebut.

Sebagai wakil rakyat, Rizal mengaku meminta maaf atas kejadian tersebut lantaran tak bisa segera memperbaiki.

"Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Berbeda dengan jalan depan kampus Stikom yang kewenangannya berada di Pemerintah kota dan tahun lalu selesai dilakukan perbaikan dan ntahun ini dilanjutkan pelebaran derinase, Jalanan di Lamaru ini berada dalam kewenangan pemerintah Provinsi," tulis Rizal.

Rizal juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota melalui Dinas Pekerjaan Umum akan melakukan koordinasi dengan pemerintah Provinsi adar dilakukan penanganan awal sebelum nanti dianggarkan oleh Pemprov untuk perbaikan jalan.

Sosok Wali Kota yang aktif di medsos ini pun menyampaikan akan segera melakukan perbaikan jalan.

"Secara bertahap memang pemerintah Provonsi dan kota melakukan perbaikan di beberapa daerah yang jalannya rusak ataupun pengaspalan. Terima kasih atas laporannya, doakan InsyaAllah kami dan pemerintah provinsi bisa secepatnya melakukan perbaikan," tulis Rizal.

Komentar Rizal Effendi
Komentar Rizal Effendi (Screenshot Facebook)

(Tribunkaltim.co/ Kay)

Aksi Warga Tanam Pisang

Jengah keluhan mereka tak didengar pemerintah, warga Lamaru Balikpapan Timur nekat tanam pohon pisang di jalan raya provinsi Kaltim, Sabtu (20/1/2018) jelang sore tadi.

Ya, bertahun-tahun sudah mengadukan jalan mereka yang rusak di kawasan Lamaru, Balikpapan Timur.

Namun hingga kini perhatian tak diberikan oleh pemerintah.

Jalan Mulawarman yang menghubungkan Balikpapan dan Samboja tersebut, tampak tergenang air.

Bila hujan, air yang berasal deras dari dataran tinggi mengucur ke jalan tanpa terhalang.

Belakangan diketahui, tak ada parit atau selokan di sekitar wilayah tersebut. Hal itu mengakibatkan air terjun bebas turun ke jalan.

Kapolsek Balikpapan Timur Kompol Dody Susantyoko membenarkan kejadian tersebut.

"Iya benar tadi kelompok warga daerah Lamaru, nanam pohon di jalan," kata Dody.

Lanjut Dody, warga protes lantaran tak mendapat perhatian dari pemerintah. "Sudah lama mereka protes, sebelum saya jadi Kapolsek. Saya ini baru 2 tahun," tuturnya.

Ditanya tindakan kepolisian, Dody telah memerintahkan jajarannya mengatur lalu lintas beberapa waktu.

Kemudian melakukan dialog dengan warga, agar pohon yang ditanam bisa dicabut.

"Informasi sudah dilepas, tapi lihat saja nanti dipasang lagi itu. Kalau polisi datang dilepas, kalau pergi dipasang lagi. Namanya warga sudah begitu," ungkapnya.

Pihaknya mengimbau pemerintah agar mendengarkan keluhan warga tersebut.

Sehingga tak terjadi aktivitas serupa, yang membuat jalanan macet. Membuatkan selokan atau parit agar air yang mengalir dari dataran tinggi tersebut mengalir ke tempat semestinya, bukan ke jalan umum.

"Saya harap warga tenang. Jangan sampai ada benturan warga dengan warga. Saling mengingatkan," ucapnya. (TribunKaltim.co/Bie)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved