Edisi Cetak Tribun Kaltim
Sama-sama Berharap Dukungan Warga Jawa, Rusmadi dan Jaang Kompak Pakai Blangkon
Istri saya kan orang Jawa, dari Jogja. Adik kandung saya suaminya juga orang Jawa. Ponakan-ponakan saya lima Jawa
Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Musyawarah Daerah (Musda) IV Dewan Pengurus Daerah Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) Kota Samarinda digelar di Gedung Forum Kebangsaan, Jl Ki Hajar Dewantara, Kompleks Universitas Mulawarman, Samarinda, Sabtu (20/1).
Ikapakarti merupakan organisasi paguyuban warga Jawa yang berada di luar daerah.
Tampak hadir dalam acar tersebut tiga kandidat calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berlaga pada Pilgub Kaltim 2018.
Baca: Bupati Cantik, Sri Wahyumi Manalip Curhat Habis-habisan Usia Diberhentikan Mendagri, Singgung PDIP
Di antaranya, Rusmadi Wongso yang merupakan Ketua DPP Ikapakarti Kaltim. Rusmadi merupakan bakal calon Gubernur Kaltim berpasangan dengan Irjen Safaruddin diusung PDI Perjuangan dan Hanura.
Ada juga Syaharie Jaang, Walikota Samarinda tercatat sebagai bakal calon gubernur Kaltim diusung Partai Demokrat, PKB, dan PPP berpasangan dengan Awang Ferdian Hidayat.
Hadir pula Nusyirwan Ismail, Wakil Walikota Samarinda adalah bakal calon wakil gubernur diusung Partai Golkar dan Nasdem, berpasangan dengan Cagub Andi Sofyan Hasdam.
Baca: Dor, Kader Partai Gerindra Tewas Ditembak Anggota Brimob di Diskotek
Menariknya, dua kandidat gubernur, yakni Rusmadi dan Jaang terlihat kompak mengenakan baju adat Jawa lengkap dengan blangkon di kepala. Baik Rusmadi, Jaang, dan Nusyirwan pun duduk sebangku.
Sejumlah tokoh warga Jawa juga tampak berada di deretan kursi tamu penting, seperti Ketua DPD Ikapakarti Kota Samarinda Saefuddin Zuhri, sesepuh Ikapakarti Sarosa Hamungpranoto, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Samarinda yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda Siswadi.
Sebelum acara dimulai, para tamu menikmati penampilan tarian Reog Gendong dari Tulungagung, Jawa Timur lengkap dengan alunan musik.
Baca: Peti Jenazah Dipenuhi Uang Sebelum Dikebumikan Ini Viral di Medsos, Tunjukkan Harta Dibawa Mati?
Rusmadi selaku Ketua DPP Ikapakarti Kaltim mengatakan, Ikapakarti merupakan organisasi masyarakat besar, bahkan menurutnya sangat besar. Anggotanya berasal dari berbagai kalangan, bahkan dari partai politik berbeda.
Menurutnya, itu adalah hal lumrah dan tak perlu dipersoalkan, termasuk soal pilihan dalam Pilgub Kaltim nantinya,
Bicara kontelasi politik jelang Pilgub Kaltim, Rusmadi mengaku tak menampik sangat berharap agar anggota Ikapakarti bisa memilihnya.
Dia berharap, kesamaan suku ini bisa menjadi penarik anggota Ikapakarti menjatuhkan pilihan kepadanya. Namun ditegaskan, dia tidak akan menggunakan Ikapakarti sebagai kendaraan politik.
"Satu-satunya yang suku Jawa kan saya. Mudah-mudahanlah. Yang pasti, dalam Pilkada Kaltim ini, saya nggak akan menggunakan isu SARA," katanya.
Baca: Waduh, Tayangkan Konten Makan Pakai Kaki Artis, Instagram Dahsyat Langsung Jadi Begini
Sementara, Syaharie Jaang menanggapi, Ikapakarti adalah paguyuban yang juga terdiri dari berbagai susunan masyarakat, pandangan politik berbeda-beda. Dan perbedaan itu menurutnya harus dihormati.
Dia sepakat bahwa Ikapakarti dan organisasi masyarakat lainnya tidak boleh berpolitik. Dan di dalam musda, sudah disepakati bahwa tidak akan ada pernyataan sikap mendukung salah satu pasangan cagub atau cawagub.
"Tapi orangnya, memang harus tahu politik. Bahkan semua partai ada di Ikapakarti," ujarnya.
Baca: Begini NasibTerakhir Siswa SD yang Kecanduan Seks dan Perlu Obat Penurun Libido
Dia berharap, sikap Ikapakarti ini didukung semua organisasi masyarakat di Kota Samarinda. Ibarat Kota Samarinda adalah rumah, maka ormas ini menurutnya adalah pilar. Jika salah satu pilar bermasalah, bukan tidak mungkin maka rumah itu juga akan roboh.
Bicara target suara dari Jawa, yang notabene adalah suku dengan jumlah terbesar di Kota Samarinda, Jaang menyebut semua politisi tentulah harus optimistis bisa meraup suarasebanyak-banyaknya. Bicara latar belakang, kata Jaang, dirinya juga tak bisa lepas dari Jawa.
"Istri saya kan orang Jawa, dari Jogja. Adik kandung saya suaminya juga orang Jawa. Ponakan-ponakan saya lima Jawa. Saya nggak melarang dari suku-suku itu memilih orang lain. Tapi mudah-mudahan lebih banyak yang memilih saya," ujarnya.
Baca: Terlalu, Ibu Ini Tega Seret Anaknya Sendiri Pakai Motor, Karena Hal Beginian
Bebas Memilih
Ketua DPD Ikapakarti Kota Samarinda Saefuddin Zuhri mengatakan, pelaksanaan musda ini merupakan amanat dari AD/ART. Satu satu agenda utama adalah pemilihan Ketua Ikapakarti Kota Samarinda yang baru.
Ikapakarti jelasnya, adalah organisasi masyarakat yang menaungi 34 payuguban kedaerahan dan paguyuban seni budaya yang berasal dari Jawa, yang kini ada di Samarinda. Ikapakarti Kota Samarinda saat ini sudah memiliki 10 DPC tersebar di seluruh Samarinda.
Baca: Kisah Jokowi Tentang Anaknya Kepincut Chopper: Baru Beli Dia Bilang Mau Pake, Saya Nggak Kasih
Terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim mendatang, sesuai arahan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Rusmadi Wongso, kata Saefuddin, Ikapakarti sudah punya sikap sendiri.
Untuk diketahui, jumlah penduduk Samarinda yang berasal dari Suku Jawa cukup besar, mencapai lebih dari 30 persen dari total penduduk yang ada.
Ditegaskannya, Ikapakarti tak boleh berpolitik atau jadi kendaraan politik. Namun perlu juga digarisbawahi, seluruh anggota Ikapakarti harus melek politik. Dan dalam Pilgub Kaltim mendatang, seluruh anggota Ikapakarti bebas memilih masing-masing kandidat yang memang dinilai menjadi yang terbaik untuk memimpin Kaltim lima tahun ke depan.
"Anggota Ikapakarti silakan memilih dengan hati nurani masing-masing. Tidak ada arahan khusus," ujarnya. (dep)