HUT Kota Balikpapan
Naik Reog, Wajah Rizal Effendi Tampak Tegang
Suguhan hiburan rakyat saat perayaan Ulang Tahun ke-121 tahun Kota Balikpapan begitu terasa.
Penulis: Budi Susilo |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Suguhan hiburan rakyat saat perayaan Ulang Tahun ke-121 tahun Kota Balikpapan begitu terasa.
Suasana ini mengental usai pelaksanaan upacara peringatan ulang tahun Balikpapan di Lapangan Merdeka, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (10/2/2018) pagi.
Satu di antaranya, tarian reog Ponorogo.
Tarian khas suku jawa ini meramaikan perayaan ulang tahun.
Baca: Imlek, Ini Nih Kue Keranjang yang Selalu Dinanti, Lihat Yuk Cara Pembuatannya
Gelaran seni tari dari berbagai provinsi disuguhkan. Uniknya tarian reog memikat Rizal Effendi Wali Kota Balikpapan untuk mendekatinya.
Tiada ragu, sungkan dan bimbang, begitu ditawari penari reog ke Wali Kota untuk naik ke atas kepala singa reog, pria kelahiran Balikpapan ini langsung ditanggapi secara positif.
Walikota digendong reog.
Duduk bersantai di kepala reog dengan digawangi beberapa pria bertubuh besar dan bertelanjang dada.
Baca: Ampuh Cegah Jerawat, Inilah 7 Makanan yang Wajib Dikonsumsi Agar Wajahmu Mulus!
Tampak beberapa menit kemudian, raut wajah walikota memancarkan aura tegang.
Tubuh dirinya merasa akan terjatuh ke tanah. Tubuhnya yang dibalut pakaian serba hitam sudah sempoyong ke kanan dan ke kiri.
Untung saja secara sigap, pria bertubuh tegap berpakaian adat tarian wayang langsung menyanggahnya.
Beberapa orang ikut membantu menahan berat badan Wali Kota berkumis tebal ini.
"Ayo siapa mau ikut naik. Kamu mau naik juga kah," ujar Rizal, dan tangan kanannya sambil menunjuk ke kerumunan para fotografer dan masyarakat yang menonton.
Itulah kesan saat merayakan ulang tahun ke 121 Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, yang juga selenggarakan tarian adat istiadat dari berbagai provinsi yang ada di seluruh Indonesia.
Baca: Begini Perasaan Jessica Iskandar Dikirimi SMS oleh Ludwig soal Anaknya
Pelaksanaan ini berlangsung di tengah Lapangan Merdeka, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, sekitar pukul 10.30 Wita.
Dipayungi awan yang cerah, di bawah langit biru nan putih, para penari yang menggunakan busana adat istiadat sangat ragam. Dilihat dari kejauhan, lapangan rumput hijau nampak warna-warni baju yang dikenakan para penari.
Para penari berjumlah ribuan orang. Mereka datang dari berbagai daerah yang ada di Balikpapan. Mereka berasal dari beragam suku, ada dari pelajar, mahasiswa hingga pegawai.
Saat lantutan lagu didendangkan dengan lagu etnik Dayak semua menari lepas tanpa beban. Atmosfir inilah yang membuat kegembiraan bersama.
Para pejabat publik seperti wali kota, kapolres, dandim, para anggota dewan ikut turun ke lapangan melakukan tarian bergoyang irama musik asyik.
Tidak ketinggalan, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Balikpapan, Oemy Facessly. Saat usai menari, dia menjelaskan, pakaian adat yang ditonjolkan dalam tarian ulang tahun mencerminkan kehidupan Balikpapan yang ragam dan dinamis.
"Kita tonjolkan kebersamaan walau berbeda-beda. Bersatu dalam kegembiraan di ulang tahun kota kita. Modal kita membangun kota ialah persatuan," tegasnya.
Baca: Kembali Diungkit Soal Keputusannya Lepas Hijab, Rina Nose Berikan Komentar Pedas!
Secara karakteristik, Kota Balikpapan sifat warganya heterogen. Seni tarian yang ditampilkan memancarkan warna warni.
"Kalau hidup rukun bersatu. Ragam banyak rupa bisa kita nilai begitu indah. Hidup tidak enak kalau tidak beragam," ungkap Oemy. (*)