Kesehatan Seks

Inilah Teknik Olahraga yang Mampu Ciptakan Orgasme, Mau Coba?

Ada juga yang menggunakan olahraga untuk mengalami fenomena yang disebut dengan " coregasm.

GeorgeRudy
Ilustrasi olahraga lunges 

TRIBUNKALTIM.CO -- Ada banyak manfaat dari berolahraga seperti mendapatkan kebugaran dan kesehatan, serta mendapat perasaan bahagia karena meningkatnya hormon endorfin dalam tubuh.

Namun, ada juga yang menggunakan olahraga untuk mengalami fenomena yang disebut dengan " coregasm", yang juga dikenal sebagai exercise-induced orgasm (EIO) atau orgasme karena olahraga.

Coregasm pertama kali dikenalkan pada tahun 1953 oleh ahli seksologi Alfred Kinsey dalam bukunya Sexual Behavior in the Human Female.

Berdasarkan hasil riset yang dipimpin oleh Alfred Kinsey, beberapa laki-laki dan perempuan bereaksi terhadap titik orgasme saat mereka memanjat tiang atau tali, atau saat menggunakan palang tunggal atau alat olahraga semacamnya.

Baca: BREAKING NEWS - Asyik Selfie di Bawah Jembatan, Pemuda Ini Hanyut di Sungai Karang Mumus

Menurut Alfred Kinsey, beberapa dari mereka terlibat dalam olahraga dengan niat yang disengaja untuk merasakan kepuasan semacam ini.

Meski konsep tersebut mungkin telah ada lebih dari setengah abad, salah satu riset paling mendalam mengenai coregasm baru dilakukan tujuh tahun yang lalu.

Baca: Walau Desainnya Simpel, Kiper Borneo FC Akui Kostum Anyar Lebih Menarik

Debby Herbenick dan J. Dennis Fortenberry dari Indiana University meneliti 530 peserta wanita untuk menentukan popularitas coregasm di kalangan wanita.

Mereka menemukan bahwa 246 wanita tersebut telah mengalami coregasm sebelumnya, dengan pengalaman merasakan coregasm pertama saat berusia 18 tahun.

Jadi, bagaimana sebenarnya coregasm terjadi selama olahraga?

"Coregasm adalah istilah teknis untuk orgasme akibat olahraga, di mana aliran darah di bagian bawah perut, lantai panggul dan paha bagian dalam menjadi 'eksplosif' cukup untuk menciptakan desakan dan pelepasan," ucap Jenni Russell, pendiri Pelvic Floor Secrets.

"Mungkin juga saat otot-otot di perut bagian bawah dan panggul menjadi letih karena ambang batasnya mudah tercapai," tambahnya.

Baca: HTI Hadir 3 Dekade, Ini yang Diungkapkan Walhi. . . Duh Mengkhawatirkan!

Russell menjelaskan bagaimana olahraga memberi banyak tekanan pada perut bagian bawah, fleksor pinggul dan paha bagian dalam sepertisaat melakukan squats dan pose bridge.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved