Final Piala Presiden 2018
Persija Jakarta VS Bali United - Serdadu Tridatu Masuk Kandang Macan, Wawan: Dija Gen Bani Pokoknya
Meski Persija didukung puluhan ribu Jak Mania, pemain Bali United siap tampil Puputan.
TRIBUNKALTIM.CO - Bali United harus masuk ke kandang macan menghadapi Persija Jakarta pada final Piala Presiden 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (17/2/2018) malam ini.
Meski demikian, tak sedikit pun nyali skuat Serdadu Tridatu menjadi ciut.
Tak ada rasa takut. Dija Gen Bani (Di mana pun berani)!
Slogan Dija Gen Bani selalu didengungkan pemain Bali United kala bertarung di kandang lawan.
Pertama kali mengemuka pada laga penentuan gelar juara Liga 1 Indonesia melawan PSM Makassar di Stadion Andi Mattalata, Makassar.
Kini melawan Persija di SUGBK, yang merupakan kandang Tim Macan Kemayoran, skuat Bali United kembali mengusung motto Dija Gen Bani.
Baca: Jokowi Akan Saksikan Final Piala Presiden 2018
Meski Persija didukung puluhan ribu Jak Mania, pemain Bali United siap tampil Puputan.
"Yang pasti kami siap menghadapi partai puncak walaupun di kandang macan. Dija gen bani pokoknya," tegas kiper andalan Bali United, Wawan Hendrawan, usai official training di Gelora Bung Karno kepada Tribun Bali, Jumat (16/2/2018) malam.
Kiper berjuluk Spider Wan ini telah merasakan tekanan luar biasa sewaktu di babak perempat final serta semifinal pertama dan kedua.
"Situasi dalam setiap pertandingan tentu sangat berbeda. Yang penting setiap pemain harus fokus sepanjang laga," kata kiper yang selalu tampil gemilang ini.
Spiderwan optimistis bisa mengalahkan Persija untuk membawa pulang trofi juara.
Ia pun siap meredam bomber andalan tuan rumah, Marko Super Simic, yang sementara berstatus top skor Piala Presiden 2018 dengan sembilan gol.
"Siapa yang siap dan lebih bekerja keras akan keluar sebagai juara," kata Wawan, yang berharap membuat sejarah baru bersama Bali United di Piala Presiden.
Bek kanan Bali United, Made Andhika Wijaya, pun bertekad membawa pulang Piala Presiden ke Bali.
Ia tak takut dengan teror suporter Persija.
"Dija gen bani. Kami akan tampil allout. Piala ini dibuat orang Bali, ini jadi motivasi bagi kami untuk berusaha membawa kembali ke Bali," kata pemain yang akrab disapa Otong ini.
Andhika menilai tak masalah harus berhadapan dengan penyerang lincah Riko Simanjuntak.
Baca: Ternyata Ini Alasan Macan Kemayoran Tak Pakai SUGBK di Semifinal Piala Presiden 2018
Pertemuan pertama pada penyisihan grup memberi pelajaran berarti.
"Saya belajar bagaimana disiplin mengawal dia. Juga penyerang Super Simic. Semoga kami saling membantu bisa mematikan pergerakan mereka," ujar putra pertama legenda sepakbola Bali Made Pasek Wijaya ini.
Andhika absen saat laga semifinal leg kedua lawan Sriwijaya FC di Stadion Dipta Gianyar akibat akumulasi kartu kuning.
Kini ia siap memberikan yang terbaik di final.
Pertandingan Berat
Di atas kertas, Persija lebih diunggulkan dalam laga final ini.
Selain mendapat keuntungan tampil di Jakarta, mereka juga diuntungkan dengan kondisi kebugaran pemainnya.
Persija tampil pada leg kedua lawan PSMS Medan pada Senin (12/2/2018). Artinya mereka punya waktu istirahat cukup lama, yakni lima hari.
Sementara Bali United baru berlaga di leg kedua pada Rabu (14/2/2018). Dengan demikian, recovery yang dimiliki Fadil Sausu dkk hanya dua hari.
Persija memang berlaga di Piala AFC pada Rabu (14/2/2018).
Namun mereka hanya menurunkan pemain cadangan.
Sehari sebelumnya itu, Bali United juga turun dengan pemain pelapis di Piala AFC.
Meski demikian, bek senior Persija Jakarta tak berani meremehkan Bali United. Maman tetap respek dan menilai Bali United tim solid.
"Mereka musim lalu posisi kedua di Liga 1. Saya pikir, besok (hari ini, red) adalah pertandingan bagus dan berat untuk kami," ujar pemain berusia 35 tahun itu, kemarin.
Baca: Semifinal Piala Presiden 2018 - Macan Kemayoran Turunkan Skuat Terbaik Sejak Menit Awal
Maman berharap rekan setimnya bekerja keras untuk mengalahkan Bali United. Apalagi ini akan menjadi final pertama dalam 13 tahun sejak terakhir kali Persija lolos ke final Liga Indonesia dan Copa Indonesia musim 2005.
"Pertandingan final ini adalah kesempatan Persija setelah beberapa tahun, mungkin 13 tahun, ini final pertama kami," kata Maman di ruang media SUGBK.
"Kami berharap mendapat hasil terbaik, apalagi bermain di kandang sendiri. Kami ingin memberikan yang terbaik untuk The Jakmania," ujarnya.
Persija melaju ke final setelah mengalahkan tim-tim yang relatif di bawah mereka, yakni Mitra Kukar dan PSMS Medan.
Sementara Bali United harus melakoni perjuangan super berat melawan dua tim tangguh yakni Madura United dan Sriwijaya FC. (rik)