Pilgub Kaltim

Masalah Lingkungan Jadi Jualan Para Kandidat, Ini Permintaan KTNA

Salah satu bentuk konkretnya adalah berkomitmen mengalokasikan 10 persen APBD Provinsi Kaltim ke bidang pertanian.

Penulis: Doan E Pardede |
tribunkaltim.co/BUDHI HARTONO
Empat Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur menandatangani kesepakatan pilkada damai dan melepas burung merpati sebagai sim?bol kedamaian, di atas panggung usai Deklarasi Pilkada Damai, di Stadion Madya Sempaja, Sempaja, Minggu (18/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Masalah ekonomi hijau masih menjadi topik yang ditawarkan para kandidat yang akan bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim tahun 2018 ini.

Dalam Deklarasi Kampanye Damai dan Keterbukaan Informasi Publik yang digelar di GOR Sempaja, Jalan Wahid Hasyim, Minggu (18/2/2018), isu lingkungan ini beberapa kali terdengar disuarakan para pasangan calon (paslon).

Salah satunya dilontarkan Syaharie Jaang, Calon Gubernur (Cagub) paslon nomor urut 2.

Walikota Samarinda non aktif ini mengatakan, akan berupaya mewujudkan Kaltim yang mandiri, mampu bersaing dengan tumpuan pada pengelolaan SDA yang bisa diperbaharui, dan menitikberatkan pada pertanian dalam arti luas, peternakan, perkebunan, dan perikanan.

Fakta saat ini, kata Jaang, kebutuhan Kaltim yang berkaitan dengan pertanian 70 persennya masih didatangkan dari luar Kaltim.

Baca juga:

Cak Imin Keluhkan Delay Penerbangan, Begini Penjelasan Garuda Indonesia

Bukan 'Trio BBC atau MNC', Inilah Trisula yang Paling Produktif di Liga Champions 2017/2018

Bocah 3 Tahun Ditemukan Mati Membeku, Sang Guru Diduga Lupa Lakukan Hal Ini Usai Istirahat!

Andi Sofyan Hasdam, Cagub paslon nomor urut 1 berjanji akan mewujudkan 5 program kesejahteraan masyarakat dengan istilah 5 sehat, yakni sehat masyarakat, sehat pendidikan, sehat ekonomi dan investasi, sehat lingkungan hidup, dan sehat pemerintahan.

Rusmadi Wongso, Cagub paslon nomor urut 4, berjanji akan mewujudkan swasembada pangan di Kaltim. Dan untuk mewujudkan hal tersebut, petani dan nelayan menurutnya harus dibantu.

Ekploitasi SDA, batubara, migas, menurutnya sah-sah saja. Yang penting, kelestarian lingkungan merupakan harga mati yang harus dijaga.

Isran Noor, dalam sebuah kesempatan baru-baru ini mengatakan, nantinya, lahan-lahan eks tambang ini perlu dihijaukan. Dia juga mengaku sangat menyambut baik adanya ide dari masyarakat yang ingin menanamhijauan pakan ternak di lahan-lahan eks tambang.

Pemanfaatan lahan eks tambang ini menurutnya menjadi bagian kecil dari program ekonomi hijau yang akan diwujudkan jika terpilih sebagai Gubernur Kaltim.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved