Dikenal Suka Kritik Rizieq Shihab dan Pendukung Jokowi, Kabar Duka Datang dari Denny Siregar
Denny juga tak segan memproklamirkan diri sebagai anti kelompok radikal. Termasuk secara terbuka menyuarakan kritikan kepada Front Pembela Islam
Entah bagaimana caranya, beberapa teman mendengar kalau aku terkena jantung koroner. Kabar itu menyebar dari mulut ke mulut. Bahkan para dokter juga mendengar.
Akhirnya aku dipaksa untuk check up tapi tetap bersikeras tidak mau. Kukirim saja hasil check up temanku dulu ke mereka, dan keputusannya harus operasi.
Yang membuat aku berubah pikiran adalah almarhum Sys Ns yang meninggal mendadak. "Ah, bagaimana kalau aku nanti seperti beliau ?" Perang batinku.
"Bagaimana nanti aku harus menghadap Tuhan dengan pertanyaan kenapa kamu menyia2kan hidupmu sedangkan banyak orang yang berusaha membantumu '?"
Akhirnya aku menyerah. Aku bilang, "Saya siap operasi..".
Jujur, seumur hidup saya belum pernah nginap di RS. Alhamdulillah, sakit selama ini gak pernah berat, cukup minum decolgen aja trus tidur besoknya sudah sembuh. Kecuali bisulan di pantat yang sempat gak bisa duduk 2 hari waktu SD. Memalukan, seganteng ini bisulan, pantas dulu SD gada yang naksir. Eh, SMP ma SMA juga ding..
Hari H pun tiba..
Entah bagaimana, teman2 berjibaku mengurus semua dokumen di RS untuk operasiku. Aku tahu operasi pasang ring itu biayanya ratusan juta. Tapi ternyata banyak Malaikat di sekitarku.
Seorang dokter terhormat menyediakan tempat untukku di RS. Seorang Profesor ahli jantung terkenal di banyak negara menyediakan diri untuk mengoperasiku tanpa mau dibayar sesenpun. "Supaya bang Denny bisa ngopi lagi.." katanya.
Dan beberapa teman yang terus mendesak dan mengantarku sampai RS menguatkan diriku yang stres beberapa hari memasuki dunia baru. Aku lebih sungkan menolak kebaikan mereka ternyata daripada memikirkan kesehatan diriku.
Dan apa yang terjadi ? "Kamu sudah parah ternyata. Kalau tidak operasi sekarang, satu waktu dapat serangan dan kamu hanya punya waktu 90 menit utk dapat pertolongan. Bayangkan, kamu tidak punya waktu 90 menit utk dibawa ke RS.."
Aku harus dipasang 3 ring sekaligus karena ada penyempitan di pembuluhku. Dahsyat gumasyat..
Akhirnya di operasilah aku dengan tanpa di bius total. "Tuhan.." doaku. "Terimakasih engkau menyediakan Malaikat2 yang tidak bertanya agamaku apa saat menolongku.." Dan aku melihat bagaimana proses mereka memasukkan sesuatu yang kecil melewati pembuluh darahku.
Mau pingsan, tapi kok malu. Entar dibilang, "Gagah doang di medsos, tapi tampil di ILC keok.." Eh, bukan gitu ding.. Mereka bukan kampret.
Selesai sudah beberapa jam yang menyiksa. Dan aku harus menghadapi para perawat yang sibuk ingin berfoto bersama sambil membetulkan baju operasiku yang di dalamnya tanpa selembar benangpun sehingga ada yang gondal gandul mengikuti gerak tubuh. Besar dan gagah - tolong para lelaki jangan ada yang syirik ya..