Semarak Festival Cap Go Meh Singkawang Pecahkan 4 Rekor MURI, Ada 1.145 Tatung Beratraksi
Dalam budaya dan tradisi masyarakat Tionghoa, pada setiap hari ke-15 Tahun Baru Imlek, mereka menyelenggarakan perayaan Cap Go Meh
TRIBUNKALTIM.CO - Dalam budaya dan tradisi masyarakat Tionghoa, pada setiap hari ke-15 Tahun Baru Imlek, mereka menyelenggarakan perayaan Cap Go Meh yang secara harfiah dalam Bahasa Mandarin berarti malam ke-15 dalam kalender China.
Di Singkawang, Kalimantan Barat, datangnya malam ke-15 Imlek yang jatuh pada tanggal 2 Maret 2018 itu, dirayakan secara besar-besaran dalam bentuk penyelenggaraan Festival Cap Go Meh 2018.
Menurut Lieus Sungkharisma, Ketua Komunitas Tionghoa Anti-Korupsi (Komtak), perayaan Cap Go Meh di Singkawang telah berhasil menjadi destinasi wisata baru yang menarik puluhan ribu pengunjung tidak hanya dari Indonesia tapi juga dari negara-negara di kawasan ASEAN dan China.
Baca: Gattuso Bawa Milan Menanjak, Beda Nasib dengan Inter
Kota Singkawang, Kalimantan Barat adalah satu dari sekian banyak Kabupaten/Kota di Indonesia yang tidak hanya menjadi bukti kayanya negeri ini dengan keberagaman, adat istiadat dan budaya, tapi juga dengan solidaritas dan toleransi.
Hal itu dikatakan Koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma disela-sela pelaksanaan acara Festival Cap Go Meh yang dilaksanakan di Singkawang, 1 hingga 2 Maret 2018.
“Ini satu wujud dari kekayaan budaya bangsa Indonesia yang tumbuh dari akar tradisi nenek moyang orang Tionghoa. Saya ikut senang karena sejak beberapa tahun lalu di Singkawangtradisi ini telah menjadi event pariwisata yang mendatangkan banyak wisatawan,” katanya.
Bahkan, tambah Lieus, di tahun 2018 ini, di bawah pimpinan walikotanya, ibu Tjhai Chui Mie yang belum genap setahun menjabat, festival Cap Go Meh Singkawang berhasil memecahkan 4 rekor MURI sekaligus.
"Ke empat rekor MURI tesebut adalah lampion terbanyak, gerbang Cap Go Meh terbesar, parade Tatung terbanyak dan replika Naga terbanyak," ujar Lieus.

Lieus yang hadir sebagai undangan khusus di Festival Cap Go Meh Singkawang 2018, menyebut apa yang dilakukan Pemkot Singkawang adalah sesuatu yang patut diapresiasi.
Apalagi, katanya, meski yang ditonjolkan adalah adat budaya dan tradisi masyarakat Tionghoa, namun pelaksanaannya tidak lepas dari semangat merawat dan menjaga persatuan Indonesia.
“Orang Tionghoa percaya, selama Cap Goh Meh para dewa akan berkumpul sehingga Tahun Baru Imlek menjadi saat yang paling baik untuk bersyukur dan berdoa kepada Tuhan yang Maha Kuasa,” tutur Tjhai Chui Mie, Walikota Singkawang.
Untuk diketahui, Kota Singkawang adalah salah satu kota di Kalimantan Barat yang terletak 145 km sebelah utara Pontianak, ibukota Kalimantan Barat.

Singkawang merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Kalimantan Barat, yang berbatasan dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia.
Tidak seperti kota-kota lain di Indonesia, Singkawang memiliki suasana sangat oriental dengan ratusan Klenteng yang ditemukan di hampir setiap sudut kota.