Tak Hanya Kotori Bumi, 181.000 Kilogram Sampah Manusia Juga Menumpuk di Bulan
Benda yang masih bersandar di bulan ini masih bisa dipakai untuk mengukur jarak bumi dan bulan.
Sampah-sampah tersebut membuktikan permukaan bulan bisa disinggahi, tidak seperti anggapan para ilmuwan sebelumnya yang mengira permukaan bulan berupa pasir hisap karena terlalu sering diratakan oleh batuan antariksa.
Baca: Baru Pacaran 6 Bulan, Terungkap Alasan Putri Marino Terima Chicco Jerikho Jadi Suaminya
Barry juga meminta agar sampah di bulan tidak hanya dianggap sebagai benda terbuang dan tak terpakai.
Sampah itu kelak akan menjadi jejak arkeologi yang penting.
Harapannya, para ilmuwan di masa mendatang berkesempatan melongok bukti keberadaan misi antariksa di bulan.
Baca: Mengerikan! 6 Lokasi Ini Biarkan Mayat Begitu Saja tanpa Dikubur
Jejak misi antariksa yang masih teronggok di bulan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan penelitian selanjutnya.
Reflektor laser kepunyaan kru Apollo 11, misalnya.
Benda yang masih bersandar di bulan ini masih bisa dipakai untuk mengukur jarak bumi dan bulan.
Caranya dengan menyorotkan laser ke reflektor.
Dari situ, diketahui setiap tahunnya, jarak bumi dan bulan bertambah 3,8 sentimeter atau bulan bergerak menjauhi bumi. (*)