Kapal Milik TNI Dihantam Ombak dan Tenggelam, Begini Nasib 60 Prajuritnya

Kapal KMC AD 16 05 yang membawa sejumlah penumpang itu tenggelam pada Senin (12/3/2018), sekira pukul 11.10 WIB

Istimewa
Kapal tenggelam 

"Ini yang sedang kami selidiki. Memang awal mati mesin. Mengapa mesin mati, masih kami investigasi untuk mengetahui penyebabnya. Termasuk mengapa kapal tenggelam," ujarnya.

Apakah kapal itu tidak kelebihan muatan? "Oh tidak, tidak, tidak. Kan kami gunakan dua kapal," jelasnya.

Musibah itu mendapat perhatian Wakil Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafidz.

"Mau tidak mau kita pasti melihat, ini berdampak pada tingkat kepercayaan publik pada terhadap sistem pertahanan kita," kata Meutya, di Jakarta, Senin.

Baca: Mengamankan Pesan WhatsApp, Begini Caranya agar Sulit Dikepoin Teman

Pasalnya, menurut Meutya, kecelakaan yang melibatkan alat utama sistem pertahanan (alutsista) milik TNI bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, tank M-113 TNI tenggelam di Sungai Bogowonto, Purworejo, sehingga membawa korban dua orang tewas.

Meutya berharap kecelakaan tersebut tidak terus terulang. "Jangan hal ini terlampau sering dilihat oleh publik dan menjadi biasa sehingga kepercayaan kepada institusi TNI dan sistem pertahanan kita menjadi kurang," katanya.

Meutya mengatakan kejadian tenggelamnya KMC milik Kodam bisa saja menjadi awal untuk segera mengevaluasi alutsista milik TNI. Mulai dari masalah kemampuan hingga keamanannya.

"Ini saat yang tepat untuk melakukan evaluasi, misalnya berapa kapal yang kita punya, berapa tank yang kita punya sekaligus apakah layak dan aman dipakai. Ini saatnya evaluasi total perlengkapan atau alutsista yang ada," katanya. (tribunnetwork/rin/fik)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved