Dekat Kantor Lurah Karang Rejo, Tapi Jalan Ini Selalu Banjir Setiap Hujan
pinggir jalan tersebut terdapat saluran air atau drainase namun kondisinya sudah tidak berfungsi
Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Usai hujan deras mengguyur kawasan Karang Rejo Kota Balikpapan, beberapa jalan di daerah ini ada yang digenangi air warna coklat bekas guyuran hujan lebat pagi hari.
Hal ini terpantau Tribunkaltim.co di Jalan Pangeran Antasari RT 62, Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan pada Rabu (14/3/2018) sekitar pukul 08.00 Wita.
Jalan tersebut digenangi air hujan setinggi sekitar 20 centimeter. Lokasi berada di jalan tikungan, tak jauh dari kantor Lurah Karang Rejo juga dengan gedung Puskesmas Karang Rejo. Lokasi genangan air ini dari kantor lurah jaraknya sekitar 70 meter.
Baca: Dea Rizkita Hapus Gelar Miss Grand Indonesia 2017 dari Bio Instagramnya, Begini Penyebabnya
Pengamatan Tribunkaltim.co, pinggir jalan tersebut terdapat saluran air atau drainase namun kondisinya sudah tidak berfungsi, daya tampungnya telah maksimal. Drainase tampak terlihat kurang mampu menampung air lagi.
Situasi jalan tergenang air coklat, sedikit becek berlumpur. Sejumlah kendaraan bermotor seperti sepeda motor masih bisa melintas meski harus jalan perlahan-lahan supaya air banjir tak terciprat ke berbagai arah.
Saat Tribunkaltim.co bersua dengan satu di antara warga sekitar, Purwanto, mengungkapkan, saat terjadi hujan sepanjang Jalan Pangeran Anatasari selalu menjadi langganan genangan air hujan.
"Pas hujan lebat dan lama, banjirnya besar. Ini saja hujan sedikit munculkan genangan air di jalan," katanya.
Baca: Sepakat Menangkan Perkara, Hakim Cantik Wahyu Ini Terima Suap Lewat Pengacara dengan Dicicil
Sebagai warga tentu saja ingin jalan raya pemukimannya bebas banjir supaya tidak terganggu lintasan aktivitas sehari-harinya.
Kadang warga sering lakukan aksi kerja bakti menguras lumpur drainase pinggir Jalan Pangeran Antasari namun hasilnya nihil, belum efektif.
"Dibersihkan sudah. Tapi beberapa hari kemudian kotor lagi, muncul lagi lumpur. Drainase mengendap lagi," ungkapnya.
Belum lama ini, Herry Sunaryo, Koordiantor Sentra Program Pemberdayaan dan Kemitraan Lingkungan Kota Balikpapan, mengungkapkan, persoalan banjir di Kota Balikpapan selalu disorot.
Kata dia, banjir masih jadi pekerjaan rumah untuk tahun ini bagi pemerintah kota. Penanganan banjir belum bisa dinilai maksimal. Anggaran penanganan sudah tersedia namun hasilnya belum berdampak positif.
Menurut dia, perlu ada keterlibatan pemerintah kota untuk lakukan perbaikan secara total, terutama pembuatan perluasan drainase di titik tertentu yang dianggap sering membeludak.
Aliran pembuangan air drainase pun mesti jelas alirannya ke sungai besar. Selama ini ada drainase yang tersumbat tak lancar.
Kata Herry, air lari ke sungai terhenti akibatnya air lari ke jalan membuat genangan. "Perbaikan dan perbuahannya mesti dilakukan dari hulu sampai hilir," ujarnya.
Di tempat terpisah, usai ikut melantik petugas KPU Balikpapan PPK dan PPS untuk Pemilu 2019 di gedung Pemkot Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud yang mengaku sebagai Plt Wali Kota, mengungkapkan kepada sejumlah media massa, dirinya bertekad untuk tangani banjir di Balikpapan, Jumat (9/3/2018) pagi.
Baca: Tak Terima Program Acaranya Dibilang Alay, Uya Kuya Beri Komentar Menohok
Dia pastinya akan melakukan langkah kerja yang nyata. Satu di antaranya akan rajin turun ke lapangan, melihat langsung apa yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat. Rahmad mengakui, persoalan banjir memang masih menjadi pekerjaan rumah yang besar, yang belum tertangani secara maksimal.
“Minggu pertama (jadi Plt Wali Kota Balikpapan) saya akan terjun ke lapangan. Pastinya menangani banjir. Sudah pasti kita atasi banjir, yang harus dituntaskan. Kita mau lihat drainase seperti apa ? Drainase belum maksimal, kita akan terjun langsung ke lapangan,” ungkap politisi partai Golkar ini.