Terungkap 2 Hacker Asal Surabaya Pernah Dibina Polda Jatim, Ini Sikap Polda Metro Jaya
Apalagi Jatim saat ini menjelang Pilkada serentak sehingga acara ini dilangsungkan untuk mengantisipasi berita hoax.
Apabila korban tidak mau membayar maka tersangka akan menghancurkan sistem milik korban.
Sesuai pengakuan tersangka, pendapatan yang mereka peroleh dalam kejahatan selama tahun 2017 berkisar antara Rp 50 juta – Rp 200 juta.
Baca: Wajahnya yang Rupawan Membuat Tukang Sapu Jalanan Ini Juara Kontes Kecantikan
Penangakapan yang dilakukan Tim Satgas Cyber Polda Metro Jaya membutuhkan waktu sekitar dua bulan berkat informasi dari FBI Amerika Serikat.
Bahwasanya ada aktifitas peretasan yang dilakukan oleh sekelompok orang dari Indonesia.
Dari situ akhirnya menemukan dugaan bahwa akses illegal dilakukan sekelompok hacker di Surabaya yang menamakan diri mereka sebagai Surabaya Black Hat (SBH).
Berdasarkan bukti yang dimiliki penyidik, kelompok ini sudah bekerja terhadap 3.000 sistem elektronik di seluruh negara termasuk Indonesia yaitu Thailand, Australia, Turki, UEA, Jerman, Perancis, Inggris, Swedia, Bulgaria, Ceko, Taiwan, Cina, Italia,
Kemudian Kanada, Argentina, Pantai Gading, Korea Selatan, Cillie, Kolombia, India, Singapura, Irlandia, Meksiko, Spanyol, Iran, Nigeria, Rusia, New Zealand, Rumania, Uruguai, Belgia, Hongkong, Albania, Dubai, Vietnam, Belanda, Pakistan, Portugal, Slovenia, Kep. Caribian, Maroko, Libanon. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dua Hacker Asal Surabaya yang Ditangkap Polda Metro Jaya Pernah Dibina Polda Jatim, http://www.tribunnews.com/regional/2018/03/14/dua-hacker-asal-surabaya-yang-ditangkap-polda-metro-jaya-pernah-dibina-polda-jatim.