Wanita Ini Kisahkan Tragedi Tetangga; Bocah 4 Tahun Tega Bunuh Adik Bayinya, Ternyata Motifnya. . .
Ia baru saja memiliki adik perempuan, tidak diketahui berapa usianya, Mega menyebut sang adik masih bayi.
Mungkin pikirnya : sekarang aku ga akan dibuang karena sudah ga ada adik lagi.
Sekarang sang anak harus hidup sebagai orang yang membunuh adik kandungnya. Dan coba bilang, apa yang harus dilakukan sang ibu ? Setiap kali dia melihat anak laki2nya, dia akan mengingat anak perempuannya yang dibunuh anak laki2nya sendiri. Dan orang2 yang nakut2in anak laki2 itu ? Dapat gosip baru.
Apa susahnya bilang : 'wah, HEBAT ya, kamu sudah mau jadi abang lho, jaga adikmu baik2 ya' instead of 'kamu itu udah ga disayang, udah mau dibuang, tuh udah ada dedek baru'
Sebaik apapun kamu, kalau mulutmu berbisa, kamu bukan orang baik.
If you cannot say something good, then please don't say anything at all.
Note :
1. Kejadiannya udah lama, udah 7-8 tahun yang lalu.
2. Saya percaya semua orang tua pasti mengajarkan dan memberikan pengertian ke anak bahwa adik itu bukan saingan, melainkan teman dan harus disayang, tapi perkataan yang didengar berulang2 oleh anak akan menjadi sugesti. Jadi ga usah debat bilang ini salah ortu sang anak kurang perhatian, inti post ini adalah soal mulut yang berbisa dengan alasan klasik 'bercanda'
Cerita yang ditulis Mega ini pun telah dibagikan puluhan ribu kali.
Mega juga melampirkan screenshot komentar warganet yang mengalami peristiwa hampir sama.
Yakni soal memperlakukan anak yang akan memiliki adik baru.
Simak unggahannya berikut ini:
Cerita Mega ini juga membuat para wanita, khususnya seorang ibu tersadar.
Mereka berharap kisah ini menjadi pelajaran mereka dalam mendidik anak-anaknya. (TribunSolo.com/Noorchasanah A)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Wanita di Medan Kisahkan Tetangganya, Bocah 4 Tahun Tega Bunuh Adik Bayinya, Motifnya karena Iri