Polemik Luhut Vs Amien Rais, Ini yang Diungkapkan SBY soal Kinerja Pemerintah
SBY meminta kedua tokoh tersebut berdamai dan menyelesaikan persoalan dengan kekeluargaan.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara terkait polemik yang terjadi antara Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
SBY meminta kedua tokoh tersebut berdamai dan menyelesaikan persoalan dengan kekeluargaan.
“Kedua-duanya ini adalah sahabat saya. Saya berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan baik," kata SBY seperti dikutip dari siaran pers resmi Partai Demokrat, Rabu (21/3/2018).
Menurut SBY, pemerintah tak boleh anti terhadap kritik.
Apalagi, jika kritikan itu disampaikan dengan baik dan didukung data yang konkret.
“Itu tak boleh dihalang-halangi. Hak rakyat untuk mengkritik pemerintahnya jika dianggap belum menjalankan tugas dengan benar. Pemerintah tak boleh alergi dengan hal ini,” ujar SBY.
Baca: Tuding Pembagian Sertifikat dari Jokowi Pengibulan, Amien Rais Diserang Banyak Tokoh
Meski begitu, SBY juga berharap Amien lebih berhati-hati dalam menyampaikan kritik.
Sebagai tokoh senior, hendaknya mantan Ketua MPR itu lebih bijak sehingga tidak menimbulkan kegaduhan.
"Kritik kepada pemerintah boleh saja asal tidak fitnah. Pemerintah juga jangan cepat marah kalau ada kritik dari rakyatnya,” kata Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Baca: Tanggapi Gertakan Luhut, PAN: Kami Tidak Tinggal Diam Kalau Terjadi Apa-apa dengan Amien Rais
Di sisi lain, SBY juga berharap pemerintah mengurangi penyampaian statement publik yang bernada ancaman.
Menurut dia, kekuasaan bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk melindungi dan mengayomi.
“Pemerintah tak perlu arogan dalam menanggapi kritik. Negeri ini dibangun bukan untuk menjadi negara kekuasaan. Karena itu, kedaulatan berada di tangan rakyat. Namun, rakyat juga tak boleh absolut,” ujarnya.
SBY mengatakan, selama 10 tahun menjabat presiden RI, ia sering mendapat kritikan yang jauh lebih keras dibandingkan dengan saat ini.
Meski begitu, pemerintahannya tak jatuh di tengah jalan.
Baca: Ruhut Sitompul Nyindir Orang-orang yang Suka Kritik: Kalau Kami yang Ngomong, Menghina. . .
Ia meletakkan jabatan tepat pada waktunya.
“Namun, entah kenapa yang dulu keras mengkritik saya itu malah sekarang lebih banyak diam,” ucap SBY.
Luhut sebelumnya mengaku heran dengan seorang tokoh senior yang dianggapnya asal-asalan dalam mengkritik pemerintah.
Kegeraman tersebut ia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam seminar nasional "Kebijakan dan Koordinasi Bidang Maritim untuk Kesejahteraan Nelayan" di gedung BPK, Senin (19/3/2018).
Baca: Dianggap Lebih Bagus dari Tomb Raider Versi Angelina Jolie, Segini Keuntungan yang Diraihnya
"Kalau ada senior bilang bahwa ngasih sertifikat itu ngibulin rakyat, apanya yang ngibulin? Dari dulu juga ada pembagian sertifikat, tetapi prosesnya panjang, lama, dan sedikit. Sekarang prosesnya cepat dan banyak. Lha, salahnya di mana?" kata Luhut.
Luhut mengancam akan membongkar dosa tokoh senior yang asal-asalan mengkritik pemerintah.
Luhut menyebut, orang-orang tersebut punya banyak dosa di masa lalu.
"Jangan asal kritik saja. Saya tahu track record-mu, kok. Background saya spion juga," kata purnawirawan Jenderal TNI ini.
"Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga, kok. Sudahlah, diam sajalah. Jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu, memang kamu siapa?" tambahnya.
Luhut tak menyebut siapa tokoh senior yang ia maksud.
Namun, banyak pihak meyakini yang dimaksud Luhut adalah Amien Rais.
Sebab, sebelumnya Amien bicara bahwa program bagi-bagi sertifikat yang dilakukan Jokowi adalah pembohongan. (Kompas.com/Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "SBY: Pemerintah Tak Perlu Arogan Tanggapi Kritik", https://nasional.kompas.com/read/2018/03/21/11263301/sby-pemerintah-tak-perlu-arogan-tanggapi-kritik.