Tanda Kiamat? NASA Temukan Bukti Lubang Hitam Supermasif Melahap Seluruh Galaksi di Sekitarnya

'Mungkin pusat galaksi masif lebih efektif dalam memberi gas dingin ke lubang hitam supermasif mereka daripada yang lebih kecil.'

Dr Yang dan timnya menemukan bahwa lubang hitam supermasif tumbuh sekitar 10 kali lebih cepat dalam galaksi yang merupakan rumah bagi 100 miliar massa bintang matahari, dibandingkan dengan galaksi yang mengandung sekitar 10 miliar massa matahari senilai bintang.

Hubungan ini sebelumnya dianggap konsisten, dengan ukuran galaksi tidak memengaruhi kecepatan lubang hitam tumbuh.

Dr Mar Mezcua, dari Institut Ilmu Luar Angkasa di Spanyol, memimpin sebuah tim yang mempelajari lubang hitam di beberapa galaksi paling terang dan paling masif di alam semesta. Mereka melihat 72 galaksi yang berada di pusat gugus galaksi hingga sekitar 3,5 miliar tahun cahaya dari Bumi.

"Kami menemukan lubang hitam yang jauh lebih besar dari perkiraan kami," kata Dr Mezcua.

Para peneliti menemukan bahwa hampir setengah dari lubang hitam dalam sampel mereka memiliki massa yang diperkirakan 10 miliar kali dari Matahari.

Ini menempatkan mereka dalam kategori berat yang ekstrim yang oleh beberapa astronom disebut lubang hitam 'ultramodik'.

"Kami tahu bahwa lubang hitam adalah objek ekstrim, jadi mungkin tidak mengejutkan bahwa contoh paling ekstrim dari mereka akan melanggar aturan yang kami pikir harus mereka ikuti," kata rekan penulis Julie Hlavacek-Larrondo dari Universitas Montreal.

Makalah Dr Mezuca ini diterbitkan di MNRAS pada Februari 2018, sedang hasil penelitian tim yang dipimpin Dr Yang akan muncul di jurnal yang sama pada edisi April.

[achmad bintoro]