Kisah Tragis Bayi Tiantian, Orangtuanya Sudah Meninggal 4 Tahun Lalu saat Ia Lahir. . .

Lahir sempurna tanpa cacat, sebenarnya Tiantian memiliki latar belakang menyedihkan.

thinkstockphotos
Ilustrasi 

TRIBUNKALTIM.CO -- Tiantian adalah bayi manis yang lahir 9 Desember 2017 lalu di sebuah rumah sakit di Guangzhou, Hong Kong.

Lahir sempurna tanpa cacat, sebenarnya Tiantian memiliki latar belakang menyedihkan.

Ia lahir empat tahun setelah orangtuanya meninggal dalam kecelakaan mobil.

Diwartakan Beijing News, Selasa (10/4/2018), orangtua Tiantian adalah pasangan suami istri bernama Shen Jie dan Liu Xi.

Baca: Indah dan Eksotis, Inilah 3 Destinasi Domestik Favorit Milenial Tahun 2018

Saat keduanya masih hidup, mereka berencana untuk melakukan program bayi tabung.

Sayang, lima hari sebelum embrio beku ditransplantasikan ke rahim Liu, pasangan suami istri itu harus meregang nyawa dalam kecelakaan mobil pada Maret 2013 lalu.

Sejak kejadian itu, kakek nenek Tiantian terus mengusahan berbagai cara untuk mendapatkan hak asuh penuh atas embrio beku.

Baca: Diet Antilapar, Kenyang Lebih Lama dengan Asupan Protein

Embrio beku dari pasangan suami istri yang telah meninggal dunia selama beberapa tahun.
Embrio beku dari pasangan suami istri yang telah meninggal dunia selama beberapa tahun. ()

Ini merupakan kasus pertama dari jenisnya dan tidak ada peraturan hukum di China yang memiliki solusi bagaimana harus menangani embrio yang tidak ditransplantasikan.

Kakek nenek Tiantian mendobrak hukum negaranya dan setelah serangkaian kasus pengadilan, mereka memenangkan hak asuh atas kasus tersebut.

Berhasil mendapatkan hak asuh bukan berarti masalah selesai.

Baca: Hemat Energi dan Ramah Lingkungan, 6 Trik Ini Bisa Wujudkan Rumah Impian Bernuansa Natural

Kakek nenek Tiantian kebingungan mencari ibu pengganti yang rahimnya akan ditempati untuk perkembangan embrio.

Di China, surogasi atau seorang wanita menjalani kehamilan untuk orang lain adalah ilegal.

Praktik ini juga dilarang dan terbatas bagi banyak negara di sekitar China seperti Thailand dan India.

Laos adalah salah satu dari sedikit negara Asia Tenggara yang mengizinkan praktik tersebut.

Akhirnya, pada Januari 2017, kakek nenek Tiantian pergi ke Laos untuk mencari ibu pengganti.

Perjalanan itu ditempuh dengan mobil, karena tidak ada maskapai penerbangan yang membolehkan membawa termos berisi embrio beserta nitrogen cair dengan suhu 196 derajat Celsius.

Ibu pengganti pun melahirkan di China untuk menghindari masalah kewarganegaraan.

Setelah lahir, kakek nenek Tiantian meminta untuk dilakukan tes paternitas untuk membuktikan bahwa Tiantian adalah benar keturunannya.

Tes tersebut sesuai dengan harapan kakek nenek Tiantian.

Tiantian sendiri berarti manis dalam bahasa China.

"Ia memiliki mata seperti putriku, tapi cenderung mirip ayahnya," kata nenek Tiantian, Hu Xingxian kepada Beijing News. (Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pilu Tiantian, Lahir Setelah Orangtuanya Meninggal 4 Tahun Lalu", https://sains.kompas.com/read/2018/04/13/190100823/kisah-pilu-tiantian-lahir-setelah-orangtuanya-meninggal-4-tahun-lalu.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved