150 Pelajar Kaltim Belajar ke Rusia, Kapan Lulusnya?

Ke-150 pelajar tersebut didanai dengan konsep kerjasama antara Pemprov bersama pemerintah Rusia.

TRIBUN KALTIM/ANJAS PRATAMA
Rel kereta api yang di-grounbreaking di Maloy pada Desember 2016 lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Anjas Pratama

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sebanyak 150 pelajar Kaltim saat ini telah lakoni pendidikan di Rusia, sebagai persiapan akan dioperasionalkannya PT Kereta Api Borneo yang merupakan investasi Rusia melalui BUMN, Russian Railways.

Ke-150 pelajar tersebut didanai dengan konsep kerjasama antara Pemprov bersama pemerintah Rusia.

Pemprov melalui Beasiswa Kaltim Cemerlang untuk mendanai cost living dan asrama pelajar Kaltim di Rusia, sementara biaya pendidikan didanai pemerintah Rusia.

Dikirimkannya 150 pelajar ini dilakukan selama 3 kali anggaran, yakni sejak tahun 2014 hingga 2016.

Baca: Kalimantan Gigit Jari Lagi, Selain Kereta Api, Proyek Ini juga Dicoret Jokowi

Diharapkan, seluruh angkatan tersebut, bisa lulus sebelum dimulainya operasional Kereta Api Borneo pada 2022 mendatang.

Dari laporan yang didapatkan Tribun, ada sekitar 4 daerah di Rusia, yang menjadi tempat belajar anak-anak Kaltim.

Pertama, adalah Moscow dengan 56 pelajar, lalu St. Petersburg dengan 58 pelajar, Rostov on Don 34 pelajar dan terakhir adalah Samara 2 pelajar.

Hingga saat ini, belum ada satupun dari 150 pelajar tersebut yang telah selesaikan pendidikan di Rusia.

Baca: Ini Laporan PT KAB untuk Progress Proyek Kereta Api di Kaltim

Sekretaris Dinas Pendidikan Kaltim, Sudirman, menyatakan bahwa waktu belajar 150 anak-anak Kaltim di Rusia ini, memanglah berbeda, sesuai dengan ilmu dan keahlian yang ditekuni.

"Itu tidak ada masalah. Meski ada pencoretan program strategis nasional. Tetapi, keteta api tetap jalan. Saat ini kan belum lulus. Yang penting, di sana mereka menempuh ilmu saja dahulu," ucapnya Kamis (19/4/2018).

Lantas, tahun berapa minimal angkatan pertama bisa selesaikan pendidikan di Rusia, disebut Sudirman, bisa saja pada tahun depan.

Baca: Yusran Aspar Tetap Optimistis Kereta Api Borneo Tetap Lanjut

"Iya, iya. Beda angkatan, kan ada tiga angkatan. Harapan tahun depan sudah ada yang selesai. Jadi, 2022 semua sudah selesai. Jadi, bisa berbakti untuk Kaltim di kereta api. Masa studi seperti S1. Ada yang 4 tahun, ada yang 5 tahun. Sama saja seperti Indonesia, yang S1 juga bisa 4,5 tahun," ucapnya.

Ia pun menyampaikan pihak keluarga ataupun pribadi pelajar, tak perlu khawatir, jika nanti saat lulus, kereta api secara konstruksi belum selesai,

"Kalau memang kereta api belum ada, kan bisa ada banyak bidang yang ada. Bisa dipekerjakan di tempat yang lain, tetapi tetap diarahkan untuk bekerja pada bidang perkeretaapian," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved