Berita Video

2 Minggu Usai Tragedi Tumpahan Minyak, Begini Visual Kondisi Terumbu Karang di 3 Titik Ini

"Hanya perlu diawasi terumbu karang ini. Posisi kami mengusulkan sebagai daerah konservasi perairan"ujar Hatta Zainal, Ketua POSSI Kaltim

Editor: Amalia Husnul A
HO
Penyelam profesional gabungan dari akademisi, POSSI Kaltim, dan personel TNI AL Mako Lanal Balikpapan mengobservasi terumbu karang di perairan Tanjung Jumlai Kabupaten Penajam Paser Utara, Sabtu (14/4/2018) hasil pemetaan sementara, 3 titik terumbu karang di lokasi yang berjarak 14 km dari Pelabuhan Semayang, Balikpapan itu, belum terkena dampak tumpahan minyak. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Nalendro Priambodo

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Dua pekan usai tragedi tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, sejumlah penyelam profesional, termasuk akademisi dan TNI AL mencoba memetakan sejauh mana dampak tumpahan minyak bagi habitat terumbu karang di perairan Tanjung Jumlai, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Menumpang kapal patroli keamanan laut (Patkamla) Lamaru 1-13-50 di bawah komando Mako Lanal Balikpapan, tim penyelam gabungan dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Kaltim, akademisi Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman dan personel TNI AL, Lanal Balikpapan, melaju cepat ke lokasi yang berjarak 7,5 mil laut/14 km dari Pelabuhan Semayang Balikpapan.

Tiga titik habitat terumbu karang diperiksa, hasilnya lumayan memuaskan, ceceran minyak tak sampai mencemari lokasi tersebut. 

Baca: Persiba Perkenalkan 28 Pemain dan Jersey Baru, Ini Wujudnya

Baca: Inilah Kutipan Percakapan Pilot dan Petugas ATC Usai Pesawat Southwest Alami Insiden Mesin Meledak

Baca: OTT Kepala Unit Pasar Merdeka, Polisi Temukan Bungkusan Plastik Berisi Uang Rp 10 Juta

Walaupun, di beberapa titik masih ditemui problem sisa-sisa jaring pukat harimau, sampah plastik dan rumah tangga, serta sisa-sisa jangkar kapal yang menggerus beberapa titik.

Di luar itu semua, hasil observasi sementara terumbu karang di kedalaman 4-5 meter saat air surut itu, tumbuh sehat, baik yang tumbuh alami, maupun hasil transplantasi manusia. 

Tak sulit menemukan ikan dan hewan laut berenang di sekitaran terumbu, mulai dari ikan nemo yang sibuk bermain di lebatnya anemon, sampai ikan kerapu yang bernilai ekonomis tinggi.

Baca: Teluk Balikpapan masih Tercemar Zat Berbahaya, Warga Dimbau tak Berenang

Baca: Inilah Klaim India Bila Internet Ada Sejak Zaman Mahabarata

Baca: Saat Sidak Kilang Minyak, DPRD Kecewa terhadap DLH Balikpapan, Ini Alasannya

Dari berbagai penelitian dan observasi, penyelam meyakini, pentingnya menjadikan lokasi itu sebagai kawasan konservasi perairan.

"Hanya perlu diawasi terumbu karang ini. Posisi kami mengusulkan sebagai daerah konservasi perairan"ujar Hatta Zainal, Ketua POSSI Kaltim, Sabtu (14/4/2018) lalu.

Menurut Muchlis Efendi, Dosen Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman, selain sebagai tempat hidup dan berkembang biaknya biota laut, penghasil oksigen, mereka meyakini, jika kawasan itu dilindungi dan dirawat dengan baik, bisa menjadi lumbung perikanan bagi PPU dan Balikpapan. 

Baca: Ngeri, Aksi Pembunuhan Tersiar Langsung Facebook

Baca: Xiaomi Redmi Note 5 Dual Camera, Begini Hasil Menjajal Kamera yang Dilengkapi Kecerdasan Buatan

Baca: Seorang Nenek Bayar Salon Rp 600 Juta, Begini Jadinya

Bahkan, tak menutup kemungkinan, jika usulan menjadikan 300an hektare kawasan itu dikabulkan Pemprov Kaltim,  upaya konservasi bisa bersinergi dengan lahirnya usaha baru di sektor pariwisata laut, dan merangsang perekonomian lokal.

"Dalam konteks konservasi perairan, kita akan mengatur bagian yang jadi zona inti yang hanya bisa diakses oleh peneliti, zona pemanfaatan yang bisa dimanfaatkan untuk mencari ikan, dan zona penyangga dapat untuk wisata," ujar Muchlis.

Baca: Pelaku dan Pemusnahan Barang Bukti Ditunjukkan di Alun-alun

Baca: Begini Suasana Pemakaman 6 Korban Kebakaran Jl Merdeka yang Tewas Terpanggang

Baca: Ngakunya Dijebak, Beredar Foto-foto Kemesraan Lucinta Luna dan Kevin Hillers, No 2 Bikin Pangling

Lihat videonya berikut ini:

(*)

Subscribe official YouTube Channel Tribun Kaltim, klik di sini:

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved