Ditunggu Dishub Untuk Berdiskusi, Para Mitra Gojek Balikpapan Tak Datang
Pertemuan lanjutan antara Dinas Perhubungan Kota Balikpapan bersama para pengendara ojek daring Gojek ternyata tiada titik capainya.
Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Pertemuan lanjutan antara Dinas Perhubungan Kota Balikpapan bersama para pengendara ojek daring Gojek ternyata tiada titik capainya.
Pembahasan soal ide kenaikan tarif ojek dan kuota pengendara ojek terhenti tanpa ada keterangan yang jelas.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana kepada Tribunkaltim usai melakukan rapat persiapan ramadhan di lantai dua kantor Walikota Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Rabu (25/4/2018) siang.
Baca: 60 Titik di Daerah Perbatasan Kaltara Dibangun Tower BTS Mikro
Ia menjelaskan, pertemuan saat itu terhenti karena pihak managemen yang bertanggungjawab atas perusahaan aplikasi Gojek tidak ada satu pun yang muncul. Pertemuan hanya pemerintah kota, DPRD, Polres Balikpapan dan para mitra dalam hal ini para pengemudi Gojek.
Waktu itu, para mitra Gojek melakukan aksi unjuk rasa sampai ratusan massa turun ke jalan lakukan demonstrasi di gedung Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Jalan Ruhui Rahayu pada Senin (23/4/2018) pagi.
Namun pertemuan itu terhenti, sebab pemerintah kota merasa tidak bisa memberikan solusi atas permintaan para mitra. Kecuali saat itu pertemuan didatangi pihak managemen aplikasi Gojek.
Pemerintah sudah berupaya mengundang dan mengajak duduk bareng bersama aplikator Gojek namun tidak ada satu pun yang mau hadir.
Baca: Ratusan Ibu-ibu Serbu Paket Sembako Murah di Tarakan
Dinas Perhubungan kemudian memberi solusi untuk lakukan pertemuan antara pemerintah kota bersama para mitra di sore harinya. Bahasannya mengenai cara supaya pihak managemen Gojek mau duduk bareng bahas mengenai kebijakan perubahan tarif dan kuota tukang ojek.
“Kami pemerintah tidak bisa memutuskan kalau tidak ada si apilkatornya. Kita tidak bisa tentukan tarif sama kuota pengendara, semua kewenangannya ada di aplikator. Teman-teman mitra yang memberikan masukkan,” ujarnya.
Padahal saat sore itu, Dinas Perhubungan sudah menunggu namun tidak ada satu pun mitra Gojek yang datang. Awalnya ada kesepakatan akan hadir tetapi di sore hari tidak ada lagi bahasan lanjutan.
“kita ajak ketemuan lagi di jam 4 sampai sore jam 6, tidak ada yang datang, tidak ada pemberitahuan batal pertemuan. Yang datang hanya Satgas Pengawas Gojek saja. Teman teman mitra Gojek yang demo tidak ada. Asosiasi Driver Online juga tidak ada yang datang satu pun,” ungkapnya.
Baca: 6 Minuman Made in Indonesia yang Gak Kalah Nyegerin dari Es Kepal Milo Malaysia
Ternyata, kata Sudirman, para mitra Gojek yang lakukan aksi unjuk rasa ke Dinas Perhubungan Kota Balikpapan terkait dengan isu gerakan para mitra lainnya di daerah lain yang juga sedang lakukan unjuk rasa.
“Mereka ikut-ikutan saja, jadi isu nasional ada kegiatan demo ojek online di gedung DPR RI temui Komisi V. Mereka ini ikut suarakan di Balikpapan. Bergerak kompak seluruh daerah. Di Jakarta juga ada demo serupa, ramai,” tuturnya.
Intinya, tuntutan para mitra Gojek soal kenaikan tarif dan kuota ojeg semuanya ada kewenangan di aplikator Gojek. Jika pemerintah kota hanya bergerak sendiri tidak bisa memutuskan.
Baca: Wah, Rita Widyasari Sebut Dukung Isran Noor
“Sampai sekarang tidak ada lagi kelanjutan. Kami sudah tunggu mau seperti apa. Beda dengan demo angkot, memang benar-benar isu lokal. Pertemuannya berkala, ada kelanjutan, ada keputusan kesepakatan yang dicapai,” tegasnya.