Inilah Kelompok Geng Paling Sadis yang Suka Melawan Pemerintah dan Orang-orang Kaya
Sebagian besar anggota Mungiki masih berusia muda, hidup miskin dan tak punya pekerjaan alias pengangguran.
Baca: Bisnis Baru Adik Ayu Ting Ting Jual Baju Bekas Panen Bully, dari Harga Sampai Sindir Pahala
Geng Mungiki ini kerap kali melakukan aksi pemerasan, menculik orang untuk kemudian minta tebusan, memeras dengan kedok retribusi uang keamanan, dan tak segan membunuh orang yang tak melanggar kesepakatan geng.
Pada tahun 2007, seorang pria bernama Michael Omondi menyaksikan dengan ngeri ketika geng itu melewati lingkungannya, dari rumah ke rumah, menuntut untuk melihat kartu identitas orang-orang.
Mereka saat itu melakukan sweeping, mencari orang-orang non suku Kikuyu kemudian dibunuh.
Mereka terus melakukan intimidasi dan kekerasan.
Baca: Lama tak Terlihat, Begini Penampilan Mbak Tutut di Usia Hampir 70 Tahun

Baca: Hadapi Madura United, Persib tak Diperkuat Sang Top Score, Sosok ini yang Bakal Jadi Pengganti
Di sisi lain pemerintah juga tampaknya tak berdaya mengendalikan sepak terjang mereka.
Bahkan jumlah anggotanya kian bertambah dari yang awalnya sekitar 100 ribu orang, kini berjumlah sekitar 1 juta orang.
Kelompok ini juga memiliki hubungan dengan politisi, polisi setempat, dan pejabat pemerintah.
Kenya melarang kelompok itu pada 2003 setelah bentrokan 2002 dengan geng saingan yang menewaskan 20 orang. Bahkan setelah melarang geng, kelompok itu tetap bertahan.
Pihak berwenang Kenya, pada 2007, mengumpulkan dan membunuh 500 pemuda yang diyakini terkait dengan kelompok Mungiki.
Adapun penyebab asli munculnya Mungiki adalah karena kemiskinan.
Mereka juga sangat membenci orang-orang dari suku selain Kikuyu.
Baca: Bos Gojek, Nadiem Makarin, Order dan Gojek Secara Langsung, Wajah Drivernya Langsung Pucat Abis
