Yuk Intip Saham Berkah Bulan Puasa
Sedangkan tahun politik dan persiapan penyelenggaraan Asian Games membuat kinerja emiten konstruksi bakal melaju.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Bulan Ramadan semakin dekat. Selain waktu afdal bagi umat muslim beribadah, investor bisa memanfaatkan momentum tahunan ini untuk mencari berkah di bursa saham.
Sejumlah saham sektoral diyakini akan bergerak lebih cepat sepanjang Ramadan, seirama dengan proyeksi kinerja keuangannya. Lantas, saham mana saja yang menarik untuk dilirik selama bulan puasa, yang jatuh pada pekan ketiga di bulan ini?
Kepala Riset BNI Sekuritas Norico Gaman menyebut, beberapa saham di sektor konsumsi dan otomotif melaju lebih cepat menjelang bulan puasa. Ini membuat saham di sektor itu lebih menarik dilirik selama Ramadan.
Maklumlah, belanja untuk makanan dan minuman meningkat di bulan puasa.
"Selain itu, kebutuhan mobil dan motor ikut naik untuk transportasi mudik," kata Norico ke KONTAN, Senin (30/4) lalu.
Norico merekomendasikan beberapa saham yang dapat dilirik sepanjang bulan Ramadan, antara lain saham Indofood Sukses Makmur (INDF), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Unilever Indonesia (UNVR), Astra International (ASII), Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) dan Charoen Pokphand Indonesia (CPIN).
Sementara, analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengemukakan, selain saham sektor konsumsi, saham daily product, ritel dan media akan mendapat efek positif sepanjang bulan puasa.
Beberapa saham itu adalah Surya Citra Media (SCMA), Media Nusantara Citra (MNCN), CPIN, JPFA, Matahari Department Store (LPPF), UNVR dan Mayora Indah (MYOR).
"Kalau SCMA, CPIN, JPFA dan saham sektor konsumsi, saya melihat bagus-bagus fundamentalnya. Jangan lupa ICBP dan INDF juga," ungkap Achmad.
Investor bisa masuk ke saham tersebut. Ini mengingat harganya belum rebound terlalu banyak, apalagi setelah pekan lalu harga hampir semua saham menyusut.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, saham sektor ritel akan paling diuntungkan bulan ini. "Ini karena, efek lebaran lebih berdampak ke penjualan, disusul sektor konsumer yang bergerak positif," jelas dia.
Cermati Fundamental
Secara umum, Achmad Yaki menyarankan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian investor sebelum masuk ke pasar saham. Pertama, investor perlu memperhatikan emiten mana saja yang memiliki kinerja keuangan yang positif dan konsisten.
Salah satu caranya, investor perlu memperhatikan bagaimana kinerja keuangan emiten. "Misalnya, investor dapat mencermati laporan keuangan emiten selama kuartal I-2018," kata Achmad.
Selanjutnya, investor perlu jeli menilai apakah emiten tersebut memiliki potensi kenaikan kinerja pada kuartal berikutnya. Dengan begitu, investor dapat meminimalkan risiko kerugian serta memaksimalkan keuntungan.
Sedangkan beberapa saham yang diprediksi bergerak negatif selama bulan puasa, antara lain berasal dari sektor industri dasar seperti semen, keramik dan kontruksi. Investor perlu mewaspadainya.
Emiten berbasis komoditas dan konstruksi masih berjaya di awal tahun ini. Di kuartal I-2018, beberapa emiten LQ45 berbasis komoditas dan konstruksi membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga ratusan persen.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), misalnya, meraih pertumbuhan pendapatan 247,19% (yoy) menjadi Rp 5,73 triliun di kuartal I-2018. Bahkan laba bersihnya melonjak 37 kali lipat menjadi Rp 245,68 miliar.
Di sektor konstruksi, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencetak pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar 88,47% dan 160,32%. Sang induk, PT Waskita Karya (WSKT), juga mencetak kinerja positif, dengan meraih kenaikan pendapatan dan laba masing-masing 273,88% dan 73,58%.
Analis Senior Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai, prestasi emiten kedua sektor itu bisa berlanjut hingga tahun depan. Selain tren kenaikan harga komoditas yang mengerek emiten komoditas, tahun politik turut mendorong kinerja emiten, khususnya sektor konstruksi.
William menjelaskan, peningkatan laba dan pendapatan ANTM didukung tren kenaikan harga emas, serta eksplorasi yang tinggi. Sedangkan tahun politik dan persiapan penyelenggaraan Asian Games membuat kinerja emiten konstruksi bakal melaju.
"Ini tahun politik dan ada beberapa proyek sedang dikebut pemerintah. Tahun ini dan tahun depan ada beberapa proyek yang selesai, bahkan sudah dibayarkan, sehingga berdampak positif bagi emiten konstruksi," ungkap dia, kemarin.
Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe menilai, kenaikan harga komoditas di awal tahun ini telah berdampak positif bagi kinerja emiten komoditas. Namun hal tersebut belum tentu baik hingga akhir tahun nanti, mengingat fluktuasi harga komoditas.
"Jika kuartal II-2018 harga komoditas naik, ya ikut naik. Tapi ini belum tentu aman sampai akhir tahun. Kalau konstruksi cukup aman, karena proyek pemerintah targetnya sampai tahun depan," ujar Kiswoyo.
Jika pun investor tetap ingin masuk saham sektor komoditas, disarankan tidak memilih emiten batubara, melainkan sektor non logam seperti nikel dan timah. Sedangkan untuk sektor konstruksi, Kiswoyo menyebutkan prospek semua saham konstruksi BUMN aman untuk dimiliki hingga akhir tahun nanti. (*)
Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul Saham-saham Ini Bisa Menjadi Pilihan Selama Bulan Ramadan https://investasi.kontan.co.id/news/saham-saham-ini-bisa-menjadi-pilihan-menarik-selama-bulan-ramadan