Edisi Cetak Tribun Kaltim
Dokter Terbang, Program Pemprov untuk Masyarakat Perbatasan, Sekali Kegiatan Honor Rp 5 Juta
Setiap satu kali kegiatan, dua lokasi yang dikunjungi, sehingga secara keseluruhan ada enam lokasi dikunjungi
Dinas Kesehatan Kaltara juga selalu dibantu tenaga kesehatan di puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara Usman menyatakan belum bisa mengangkut banyak tenaga kesehatan setiap kali layanan. Selain karena jumlah spesialis masih minim, juga karena terbatasnya anggaran.
Dikemukakan, anggaran program dokter terbang tahun 2018 ini hanya Rp 519 juta. Anggaran tersebut masih minim.
Baca: Nilai Tukar Rupiah Melorot Rp 14.000/Dolar Bisa Sampai Sepekan
Baca: Kapan dan Bagaimana Matahari akan Mati, Ini Prediksi Ilmuwan
Baca: Inilah 5 Perguruan Tinggi Negeri Paling Diminati di SBMPTN 2018
"Jadi setiap kali terbang, kita memberi honor kepada dokter. Jumlahnya tidak terlalu besar karena memang anggaran kita terbatas," kata Usman, Selasa (8/5/2018).
Setiap kegiatan ke perbatasan, dokter spesialis diberi honor Rp 5 juta. Sedang dokter umum/gigi Rp 2,5 juta. Untuk perawat, bidan, dan apoteker diberi honor Rp 2 juta per kegiatan.
Layanan dokter terbang kata Usman sebetulnya terkendala jumlah dokter spesialis. Ketika memasok dokter spesialis masuk ke pedalaman 3 sampai 5 hari, maka posisi dokter di kota akan kosong.
"Tidak ada yang menggantikan perannya. Dulu dokter umum bisa gantikan. Sekarang tidak bisa lagi," katanya.
Ia mengklaim, sudah ada beberapa putra‑putri Kalimantan Utara lulusan S1 Kesehatan diikutkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Tahun ini ada enam lulusan S1 yang akan disekolahkan dokter spesialis menggunakan dana pusat.
"Sekitar 4 tahun sekolah spesialisasi, baru kembali ke sini. Program ini kalau tidak salah sudah mulai jalan tahun 2015. Ada yang sudah kembali ke sini mengabdi di Tarakan dan di Nunukan," katanya.
Dalam kontrak perjanjian PPDS, dokter spesialis harus mengabdi 15 tahun di Kalimantan Utara.
Selain PPDS ada program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS). Dokter spesialis didatangkan pusat ke daerah. Sayangnya waktu pengabdiannya terbatas hanya 1 tahun.
"Setelah setahun, mereka ditarik ke pusat lagi," katanya.
Tahun ini ada 6 putra putri Kaltara yang mengikuti program PPDS.
Baca: Pria yang Hanya Kenakan Sarung dan tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Kawasan Klandasan
Baca: Industri Film Dewasa Jepang, Begini Kisah yang DItuturkan Salah Satu Mantan Bintangnya
Baca: Tiga Bulan Mendekam di Penjara, Begini Surat yang Ditulis Selebgram Angela Lee
"PPDS sudah jalan. Ini lagi proses mereka mau tes. Itu ada beberapa dari Tarakan. Kemarin ada saya teken rekomendasi. Nanti dispesialisasi bisa sampai 4 tahun.