Tak Ingin Gegabah, Gegana Turun Gunakan Perlengkapan Lengkap Periksa Barang Bawaan AK
Sama halnya yang dilakukan oleh personel Gegana saat melakukan pemeriksaan terhadap isi tas AK, yang diduga terdapat benda berbahaya.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Lapora Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Jelang kedatangan Kapolri ke Samarinda, yang direncanakan pada awal Juni ini, Polresta Samarinda malah dibuat geger dengan kemunculan pria mencurigakan.
Saking gegernya, anggota kepolisian tampak sangat hati-hati mengamankan pria yang diketahui berinisial AK (32), warga kelahiran Bandung, Jawa Barat.
Tak hanya personel kepolisian dari Polresta Samarinda yang sudah siap dengan senjata apinya, namun personel Gegana Brimob Polda Kaltim juga turut dalam pemeriksaan barang-barang di dalam tas yang dibawa oleh AK.
Kasat Brimob Polda Kaltim, Kombes Pol Mulyadi menjelaskan, kepolisian telah membentuk Satgas Penanggulangan Terorisme, yang terdiri dari personel gabungan.
Satgas tersebut memiliki fungsi intelijen, penindakan, serta penjinakan bom.
Sama halnya yang dilakukan oleh personel Gegana saat melakukan pemeriksaan terhadap isi tas AK, yang diduga terdapat benda berbahaya.
Baca juga:
Heboh di Medsos, Diduga Oknum Polisi dan Istri Pukul Pemilik Toko di Pusat Perbelanjaan
Duh, Rambut Keriting David Luiz Dimakan Jerapah Saat Berlibur di Kebun Binatang Dubai
Negosiasi Alot dengan Sarri, Chelsea Alihkan Bidikan ke Pelatih Asal Prancis?
Masih Kesal, Pemain Liverpool Ini Tak Ingin Ajak Bicara Rekan Setimnya; Bagaimana soal Piala Dunia?
Kendati tidak terbukti ada benda berbahaya maupun bahan peledak, namun standart pemeriksaan tersebut harus dilakukan oleh Gegana dengan menggunakan perlengkapan lengkap.
"Kita punya alat lengkap, jadi kalau ada benda mencurigakan harus dilakukan pemeriksaan, tidak boleh gegabah, karena kita tidak tahu isinya apa, kalau isinya bom kan bisa fatal," ungkapnya, Sabtu (2/6/2018).
Dia menegaskan, pihaknya selalu siaga, termasuk memback up jajaran Polres, guna antisipasi terjadinya teror bom.
Tak hanya itu, pengawasan juga dilakukan pihaknya ke sejumlah kelompok yang terindikasi paham terorisme.
"Di Kaltim ada Densus 88, pengawasan terhadap kelompok yang berbahaya pasti dilakukan, termasuk memetakan kelompok-kelompok ini. Upaya pencegahan juga kita lakukan bersama BNPT, karena kita tidak bisa bergerak sendiri," urainya.
Diberitakan sebelumnya, usai penangkapan pria mencurigakan itu, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto menjelaskan, pihaknya telah mintai keterangan keluarga dan manajemen hotel tempat pria itu memasang gorden.
Diketahui pria itu memang mengidap gangguan mental.
"Betul, tadi pagi saat anggota bersih-bersih Mako, ada seorang pria masuk dengan tingkah laku yang mencurigakan. Sudah kita tanya orangtuanya dan manajemen hotel, orangnya plin plan, idap gangguan mental. Gegana datang untuk memastikan tidak ada benda berbahaya di tasnya, itu sudah SOP," ucap Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto, Sabtu (2/6/2018).
"Kita masih amankan yang bersangkutan, sudah kita wawancarai juga, dia tidak ada keterlibatan dengan kelompok teroris, dan saat ini masih kita lakukan pendalaman lagi," tutupnya.
Isi tas tersebut ternyata perlengkapan yang berkaitan dengan pekerjaannya. Yakni berupa laptop, kain flanel, contoh gorden, serta handphone, dan tidak ditemukan benda-benda berbahaya. (*)