Keluarga Ungkap Hal Tak Biasa yang Dilakukan Hamidah Sebelum Menghilang
"Mungkin terpeleset, lalu menghantam kayu atau perahu, karena tadi malam disitu gelap tidak ada penerangan," ucapnya.
Penulis: Christoper Desmawangga |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Keluarga korban tenggelam di sungai Mahakam berharap Siti Hamidah (29) dapat segera ditemukan.
Tajuddin (42), sepupu korban menjelaskan, Sabtu (2/6) malam kemarin, sebelum korban diketahui menghilang, korban bersama keponakanya baru saja jalan-jalan ke kawasan Samarinda Kota.
Sesampainya di rumah, korban langsung membawa pakaian, ember, dan baskom ke pinggir sungai untuk mencuci. Setelah itu korban tak kembali hingga saat ini.
"Kami sudah cek ke keluarga lainnya, termasuk ke teman-temannya, dia tidak ada, ya kami menduga memang dia tenggelam. Kalau handphonenya ada di rumah, karena saat ke sungai tidak dibawa," ucapnya, Minggu (3/6/2018).
"Mungkin terpeleset, lalu menghantam kayu atau perahu, karena tadi malam disitu gelap tidak ada penerangan," ucapnya.
Kendati dirinya jarang berbicara lama-lama dengan korban, namun Tajuddin tahu kalau korban sedang tidak ada masalah. Namun beberapa hari terakhir, korban memang terlihat pendiam.
"Jarang memang saya bicara banyak sama dia, tapi setahu kami tidak ada masalah dia, walaupun memang dia agak pendiam sekarang," ungkapnya.
"Dia sudah menikah, tapi bercerai, kerjanya sehari-hari jualan sayur di Pasar Inpres Baka," tambahnya.
Hal yang tidak biasa dilakukam oleh korban yakni mencuci pakaian di pinggir sungai. Pasalnya korban biasanya mencuci pakaian di rumah dengan mesin cuci.
Baca juga:
Ribuan Pilot dan Kru Garuda Ancam Mogok, Simak Faktanya: Imbas pada Arus Mudik hingga Tuntutan
Pasangan Ini Kaget Lihat Buah Semangkanya Berbusa, Begini Penjelasan Profesor Biokimia
RI Duduki Peringkat ke-67 Paspor Paling Kuat, Inilah Deret Faktor yang Pengaruhi Kekuatan Paspor
Singgung Nama Otis, Ruben Ungkap Fakta dan Benarkan Raffi Ahmad Sudah Tak Syuting Pesbukers Lagi
"Biasanya cucian di rumah pakai mesin cuci, tapi kali ini ke sungai," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, kejadian diduga tenggelamnya Siti Hamidah itu terjadi pada Sabtu (2/6) malam, sekitar pukul 23.15 Wita, di perairan Mangkupalas, RT 12, Samarinda Seberang.
Informasi yang dihimpun dari saksi-saksi, korban diketahui ke pinggir sungai guna mencuci baju, saat itu korban membawa ember dan baskom, serta pakaian yang hendak dicuci.
Namun, korban tak kunjung kembali ke rumah. Setelah dicek di tempat korban mencuci, tidak ditemui korban, hanya terdapat perlengkapan mencuci, beserta pakaian, dan sandal korban.
"Dari keterangan saksi-saksi korban tenggelam saat mencuci pakaian, sejumlah kelengkapan mencuci masih ada di pinggir sungai," ucap Kepala Unit SAR Siaga SAR Samarinda, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP / Basarnas) Kantor SAR Balikpapan Klas A, Dede Hariana, Minggu (3/6/2018).
Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian sejak Minggu (3/6/2018) pagi tadi, dan hingga pukul 14.00 Wita masih terus melakukan pencarian.
Sedikitnya terdapat tiga speedboat dan beberapa perahu warga sekitar yang dikerahkan dalam pencarian.
Berdasarkan keterangan saksi, terakhir korban terlihat menggunakan kaos warna pink, celana jeans pendek, dengan ciri-ciri korban berambut lurus panjang, kulit sawo matang, badan bertubuh sedang dan tinggi sekitar 155 Cm. (*)