Jaang Ingin Kursi Wawali Samarinda Dibiarkan Kosong, Begini Tanggapan PKS

"Itu (pengisian Wawali) merupakan amanat Undang-Undang, Mekanisme (penggantian) itu ada," kata Sarwono.

Penulis: Doan E Pardede |
TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Sarwono saat membacakan hasil pandangan DPRD Samarinda atas LKPj Pemkot Samarinda tahun 2014 di rumah jabatan dinas Walikota Samarinda, Kamis (16/4/2015). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Partai Keadilan Sosial (PKS) selaku salah satu pengusung pasangan Syaharie Jaang - Nusyirwan Ismail (JaaNuR) tetap kekeuh bahwa kursi Wakil Walikota (Wawali) Samarinda yang tinggal almarhum Nusyirwan harus segera diisi.

Selain sudah merupakan amanat Undang-Undang, sebagai Ibukota Provinsi dengan segala permasalahan yang ada di dalamnya, sangat tidak elok Kota Samarinda hanya dipimpin seorang Walikota.

Hal ini diungkapkan Sekretaris DPW PKS Kaltim yang juga anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Sarwono, ketika dikonfirmasi, Kamis (28/6/2018), seputar adanya keinginan Walikota Samarinda yang menginginkan agar kursi Wawali ini tetap dibiarkan kosong.

"Itu (pengisian Wawali) merupakan amanat Undang-Undang, Mekanisme (penggantian) itu ada," kata Sarwono.

Sarwono mengatakan, adanya posisi Wakil Kepala Daerah bukanlah sekadar formalitas.

Apalagi sekelas Kota Samarinda, yang merupakan ibukota provinsi, posisi Wawali sangat vital.

Tujuan akhirnya, agar roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik.

"Tidak semuanya bisa ditangani oleh Walikota. Misalnya satu sedang di luar kota, satunya bertahan. Satu menghadiri acara pemerintah, satunya lagi menyelesaikan permasalahan di daerah," ujarnya.

Baca juga:

Uji Materi Ditolak MK, Ketua DPP Demokrat Makin Yakin JK-AHY Pas Berduet di Pilpres 2019

Perkenalkan Jajaran Pelatih Anyar Borneo FC U-19, Ini Kata Nabil

Hasil Quick Count Tunjukkan Keunggulan Ridwan Kamil, Begini Respon Sudrajat

Sandiaga Uno Rayakan Ulang Tahun ke-49, Fan Persija Tagih Janji Stadion Baru

Pendapat pribadi Walikota Jaang ini, kata Sarwono, tentunya tidak salah dan harus didengar.

Namun ada baiknya, ketiga partai pengusung JaaNur bertemu dan duduk bersama untuk membahas masalah tersebut.

Dimana sesuai ketentuan, partai-partai pengusung harus mengajukan 3 calon yang selanjutnya akan dipilih sebagai Wawali di DPRD Kota Samarinda.

"Kita duduk bersama sajalah dulu," ujarnya.

PKS, tegas Sarwono, masih seperti yang dulu yakni menjagokan dirinya sebagai calon Wawali.

Dan baru-baru ini, Calon Gubernur Kaltim yang diusung PKS, Isran Noor, yang jika tidak ada aral melintang akan dilantik sebagai Gubernur Kaltim, sudah memberi 'lampu hijau' agar dirinya menyiapkan diri untuk mengikuti pemilihan Wawali DPRD Kota Samarinda.

Di mana seperti disebutkan Walikota Jaang, kata dia, akan dikosongkannya kursi Wawali ini juga harus atas persetujuan Gubernur Kaltim.

"Pak Isran itu sudah bilang, maju ya Wawali (Wawali Samarinda)," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved