Penutupan RM Tahu Sumedang

Warga Ingin Keadilan, di Dalam Hutan Bukit Soeharto juga Ada Tambang

Satu di antaranya Aldin, mengatakan, penerapan aturan tidak semestinya hanya diberlakukan kepada RM Tahu Sumedang.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Letak bangunan RM Tahu Sumedang di pinggiran hutan Bukit Soeharto, kilometer 50, Jl Poros Balikpapan-Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (1/7/2018). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Penutupan sementara Rumah Makan (RM) Tahu Sumedang di kilometer 50, Jalan Poros Balikpapan-Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mendapat tanggapan warga sekitar yang merasakan dampak positif dengan keberadaan rumah makan ini.

Satu di antaranya Aldin, mengatakan, penerapan aturan tidak semestinya hanya diberlakukan kepada RM Tahu Sumedang.

Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kehutanan Kaltim, harus juga melihat secara adil.

Baca: Serunya Ikut Workshop Fruit Carving, Ada yang Kepedasan Mengiris Lombok. . .

"Harus yang adil," tegasnya saat ditemui Tribunkaltim di lokasi sekitaran, Minggu (1/7/2018) pagi.

Dia menilai, kondisi hutan yang ada di dalam Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Soeharto juga ada banyak orang yang merambah, dijadikan perkebunan.

Lebih parahnya lagi, kata dia, ada juga yang menjadikan arena hutan menjadi eksploitasi pertambangan, merusak ekosistem hutan Bukit Soeharto.

Baca: Mengapa RM Tahu Sumedang Baru Ditutup Sekarang ? Ini Penjelasannya

"Di sini yang hidup (manfaatkan lahan) bukan hanya orang jualan saja, masih ada seribuan orang yang berladang, buat tambang," ungkapnya.

Menurut dia, harusnya diatur juga secara merata, dibuat aturan yang adil jangan berat sebelah menutup satu pihak.

"Jangan berpihak. Orang yang membuka lahan ribuan hektar merusak ekosistem di dalam hutan ada banyak. Coba saja lihat di dalam hutan sana," kata Aldin.

Seharusnya pemerintah daerah harus jeli melihat kondisi yang secara nyata, adil dan tegas tidak berpihak pada salah satu pihak.

Jika ingin menerapkan aturan atau ingin menertibkan sudah seharusnya berlaku untuk semua tanpa pilih kasih.

Namun yang terjadi sekarang ini,  menganggap ada ketidakadilan.

Baca: RM Tahu Sumedang Ditutup, Jukir 12 Tahun Ini Bingung Cari Uang di Mana Lagi

"Coba lihat di dalam sana. Buat aturan yang jelas. Aturan jangan hanya untuk masyarakat kami, yang pendidikan rendah, yang tidak punya apa-apa," katanya.

Keberadaan RM Tahu Sumedang berada di pinggir jalan raya.

Posisi ini membantu para pejalan pengendara kendaraan bermotor istirahat sejenak menikmati jasa layanan sajian kuliner.

Baca: Hari Ini, RM Tahu Sumedang di Km 50 Resmi Ditutup

"Hanya di pinggir jalan. Kan ini milik PU (Dinas Pekerjaan Umum). Bagaimana yang di dalam hutan sana. Ada banyak. Jangan dibiarkan," tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved