Pilgub Kaltim 2018
Data dan Analisa Dinilai Tak Relevan, Timses Isran - Hadi Interupsi Sambutan Gubernur
Sambil berdiri, Abdur Rohim kembali menegaskan bahwa data yang tidak valid tidak layak untuk dibahas.
Penulis: Doan E Pardede |
Gubernur Awang juga menyebut bahwa dirinya menerima beberapa pesan singkat atau SMS yang berisi aduan seputar terjadinya money politics dalam Pilgub Kaltim tahun 2018.
"Mari kita buka bersama-sama SMS-SMS itu, juga data dari intelijen," ujar Awang.
Sesaat sebelum mengakhiri sambutannya, Gubernur Awang menyebut akan memaparkan dalam layar, sejumlah kabar menyangkut paslon nomor 3 yang didapat dari media sosial.
Namun, dia tak bisa memastikan apakah kabar itu benar-benar valid sebagai fakta atau hoax.
"Mudah-mudahan ini hoax. Tapi walaupun ini hoax, kita akan pertanyakan. Kalau saya nggak percaya dengan hoax. Tapi berita-berita yang ada media sosial patut kita pertanyakan," ujarnya.
Namun sebelum operator menampilkan data yang dimaksud di layar monitor, Abdul Rohim yang merupakan Tim Media dan Humas Paslon Isran Noor - Hadi Mulyadi memotong dan menyatakan keberatan.
Dia menegaskan, data yang tidak jelas sumbernya, apalagi masih diragukan hoax atau bukan tidak layak jadi pembahasan.
Baca juga:
Ditanya soal Rencana Pensiun dari Timnas Portugal, Begini Jawaban Cristiano Ronaldo
Jadi Kapten Timnas Inggris di Usia 24 Tahun, Begini Ungkapan Perasaan Harry Kane
Soal Cawapres Jokowi, Ketua Progres 98 Sebut Mahfud MD Bisa Jadi Jalan Tengah dan Perekat Parpol
Diminta Bayar Uang Pengganti Rp 57 M, Anas Urbaningrum: Pakai Daun Jambu Sekebun Masih Tak Cukup
Apalagi jika berita tersebut ternyata berpotensi mengganggu kondusifitas. Hal ini juga menurutnya bertentangan dengan semangat FGD, yakni menjaga kondusifitas Kaltim.
"Pak moderator. Saya pikir kalau tidak jelas sumbernya tidak perlu ditanggapi. Apalagi kalau merasa ini mungkin hoax. Jadi saya pikir informasi data yang tidak valid, yang sumbernya tidak resmi, karena kita konteksnya menjaga kondusifitas, itu tidak perlu ditampilkan," ujar Abdur Rohim.
Karena ada keberatan, Gubernur Awang Faroek menyebut menerima dan tidak akan menampilkan data dimaksud.