Tetap Nyabu Dalam Kondisi Hamil, Pengedar Ini Terancam Melahirkan di Penjara
Belakangan diketahui, saat ini Nuraeni tengah mengandung bayi dalam perutnya. Usianya kandungannya 4 bulan.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Perang Cuitan dengan Fahri Hamzah, Politisi PDIP Ini Sebut Jakarta Beres karena Menterinya
"2 bulan yang lalu saya, pakai. Saya gak tahu kalau saya saat itu hamil," tuturnya.
Kepala BNNK Balikpapan, Kompol Muhammad Daud menyayangkan perilaku tersangka yang selain mengedar juga memakai narkoba padahal dalam kondisi hamil.
"Ini ibu hamil mengonsumsi narkoba. Biar masyarakat tahu sekarang narkoba sudah menyasar kemana-mana. Apa tak berpikir akan berdampak pada jamin. Kalau tak berhenti rusak itu janin," ungkapnya.
Kini Nuraeni dijerat pasal 114 (1), pasal 132, pasal 131 UU Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman 4 sampai 12 tahun kurungan penjara.
Untuk diketahui, lima warga Balikpapan digulung petugas BNNK Balikpapan, Sabtu (7/7/2018). Ya, mereka diduga terlibat jaringan peredaran sabu di wilayah Balikpapan Barat.
"Dari kelima orang tersebut 2 orang ditetapkan menjadi tersangka dan 3 orang dilakukan asesmen untuk rehabilitasi," kata Kepala BNNK Balikpapan, Kompol M Daud, Senin (9/7/2018).
Usriani alias Nuraeni (42) dan Ruslan alias jidat (25) ditetapkan sebagai tersangka, lantaran terindikasi kuat terlibat dalam jaringan peredaran sabu. Sementara 3 lainnya, Aina (42), Rudi (20) dan Aco (19) statusnya pengguna.
Belakangan, sebelum digerebek petugas, mereka diketahui usai menggelar pesta sabu di rumah Nuraeni Jalan Sultan Hasanuddin RT 38, Gunung Bugis Baru Ulu, Balikpapan Barat.
Kedatangan petugas BNN membuat mereka kelimpungan. Tersangka kedapatan membuang 2 poket plastik bening berisi sabu ke luar jendela kamar tidurnya.
Saat petugas masuk ke rumah, kelima orang tersebut berkumpul di kamar. Awalnya mereka tak mengaku, sampai akhirnya 2 paket sabu ditemukan petugas.
Kelimanya beserta barang bukti dibawa ke kantor BNN Balikpapan untuk dilakukan pemeriksaan.
"Dari hasil pemeriksaan awal, kedua tersangka merupakan anak buah dari salah seorang bandar besar di Gunung Bugis berinisial CD," beber Daud kepada media ini. (*)