Inilah 3 Alasan Mesut Oezil Gantung Sepatu dari Timnas; Singgung Erdogan, Ada Faktor Rasialis?

Mesut Oezil mengumumkan gantung sepatu dari membela timnas Jerman pada Minggu (22/7/2018) malam atau Senin dini hari WIB.

Wasit Alireza Faghani berbicara dengan Toni Kroos dan Mesut Oezil pada pertandingan Jerman vs Meksiko di Stadion Luzhniki, 17 Juni 2018. Wasit asal Iran itu pernah 6 kali memimpin partai Liga 1. 

Sama-sama Masuk Starting Eleven di MLS, Wayne Rooney dan Zlatan Ibrahimovic Punya Capaian Berbeda

Warga Lintas Ormas di Balikpapan Dukung Penuh Perluasan Kilang Minyak Pertamina

2. Sponsor

Pemberitaan media Jerman yang terus mempropaganda foto Oezil dengan Erdogan, membuat para sponsor yang melibatkan Oezil kehilangan kehilangan kepercayaan.

Sampai-sampai saat ia dijadwalkan mengunjungi sekolahnya dulu di Gelsenkirchen, pihak perusahaan yang menghadirkan Oezil membatalkan kunjungan tersebut karena mereka takut dengan kehadiran Oezil akan membangkitkan kelompok sayap-kanan di daerah setempat.

Oezil juga pernah dibatalkan secara sepihak oleh sebuah sponsor timnas Jerman.

"Karena mereka adalah sponsor timnas Jerman, saya diminta melakukan sebuah video promosi. Namun setelah foto itu (bersama Erdogan), mereka membatalkan seluruh promosi yang sudah terjadwal," tulis Oezil.

3. Timnas dan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB)

Buntut foto bersama Erdogan juga mempengaruhi nasib Oezil di timnas Jerman.

Secara terang-terangan Oezil menyinggung federasi sepak bola Jerman (DFB) yang tak mendukungnya sama sekali soal penjelasannya terkait foto bersama Erdogan.

"Setelah foto saya bersama Erdogan, saya diminta Joachim Loew untuk memangkas liburan saya dan pergi ke Berlin untuk memberi penjelasan. Ketika saya ingin menjelaskan alasan di balik foto tersebut, Presiden DFB, Reinhard Grindel justru lecih tertarik soal pandangan politiknya dan mengecilkan pendapat saya," tulisnya.

Oezil juga mengaku mendapat perlakuan berbeda di dalam kehidupan sosial, meski mendapat berbagai prestasi untuk negara dan individu.

"Di mata Grindel dan para pendukungnya, saya adalah Jerman ketika timnas menang, namun ketika kalah, saya hanya seorang imigran," ujarnya.

"Karena saya meski saya membayar pajak di Jerman, mendonasikan fasilitas untuk sekolah-sekolah Jerman dan memenangkan Piala Dunia, saya tidak terima di kehidupan sehari-hari. Saya diperlakukan secara 'berbeda'," imbuhnya. (Bolasport.com)

Sumber: BolaSport.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved