Ini Tantangan Meningkatkan Indeks Desa Membangun di Kaltim

IDM Kaltim hingga akhir Juli 2018 tercatat masih pada indeks 0,5756, atau kategori tertinggal.

Penulis: Rafan Dwinanto |
Istimewa
Kepala DPPMD Kaltim, Moh Jauhar Effendi. 

Laporan Tribun Kaltim Rafan A Dwinanto

TRIBUN KALTIM.CO, SAMARINDA - Meningkatkan angka Indeks Desa Membangun (IDM) di Kaltim tidak mudah.

Perkaranya, wilayah dan kondisi geografi provinsi ini yang teramat luas, jadi tantangan. Diketahui, IDM merupakan hasil penilaian terhadap keberhasilan pelaksanaan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) melalui pemanfaatan Dana Desa (DD).

"Karenanya semua pihak dituntut mampu meningkatkan kinerja pelaksanaan P3MD untuk peningkatan IDM desa-desa di Kaltim," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPPMD), Moh Jauhar Efendi.

Saat ini, kondisi IDM Kaltim rata-rata masih masuk kategori tertinggal.

Baca: Kembali ke Pelukan Sang Mantan, Rumah Tangga 5 Selebriti Ini Justru Awet hingga Sekarang

IDM Kaltim hingga akhir Juli 2018 tercatat masih pada indeks 0,5756, atau kategori tertinggal.

Musababnya, dari 841 total desa di Bumi Etam, baru dua desa yang berstatus mandiri.

Selebihnya masih kategori maju, berkembang, tertinggal, dan sangat tertinggal.

Baca: Muslim Jepang Beribadah Haji, Lihat Apa yang Dilakukannya Ketika Melihat Sampah

"Kami berharap desa terus meningkatkan kinerjanya agar pembangunan desa kian pesat, pemberdayaan masyarakat tercipta, serta kesejahteraan masyarakat meningkat. Gilirannya IDM setiap desa diharap semakin meningkat, minimal tidak ada lagi desa berstatus sangat tertiggal dan tertinggal," ujar Jauhar.

Jauhar mengambil contoh Kabupaten Paser. Saat ini IDM di Paser menunjukkan masih kategori tertinggal dengan indeks 0,5856.

Baca: Anugerah Planet Muzik 2018, Isyana Sarasvati Raih 5 Nominasi! Berikut Daftar Lengkapnya

Jauhar berharap, setelah mengikuti berbagai kegiatan peningkatan kapasitas dan pemahaman terkait pemanfaatan DD, kinerja pembangunan dan pemberdayaan masyarakat semakin baik.

"Pemerintah sangat serius agar DD dapat dimanfaatkan dengan baik dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Makanya daerah juga harus serius," sebutnya.

Terkait kegiatan Kiprah Desa, Jauhar menyebut melalui dialog interaktif dengan menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya, memungkinkan terjadinya transfer pengetahuan kepada kepala kepala desa serta tokoh adat, terkait pemanfaatan DD.

Baca: Tanggapan Politisi Demokrat saat Ustaz Abdul Somad Bantah Kabar Bersedia jadi Cawapres Prabowo

"Jika saat ini penyaluran DD masih lamban karena ketidak tahuna, setelah ini progresnya harus bagus. Kemudian yang sudah salur harus segera dimanfaatkan agar sasaran penyaluran dana desa bisa segera dirasakan masyarakat sisi manfaatnya," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved