Kisah Banjir Berulang Dialami Warga Beller; Tarmi Berharap Air Laut Tak Pasang Saat Banjir Datang

"Kalau pasang air laut, banjir ya seharian, gak turun-turun. Kalau enggak, 1 jam juga surut," bebernya.

TRIBUN KALTIM / MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Tarmi (60) warga Beller, Damai Balikpapan Kota saat menceritakan banjir yang dihadapinya selama puluhan tahun, Senin (6/8/2018). 

"Kalau pasang air laut, banjir ya seharian, gak turun-turun. Kalau enggak, 1 jam juga surut," bebernya.

Beberapa bulan belakangan ini air sungai lebih cepat naik bila hujan turun.

Ditengarai disebabkan pendangkalan sungai.

Tarmi menyebut biasanya ada pengerukan tiap bulannya, namun belakangan sudah tak tampak lagi.

"Itu sungai yang di atas mengecil. Tadi pagi sampah juga banyak sangkut di jembatan. Polisi banyak yang angkutin tadi pagi," ujarnya.

Tahun 70-an dulu memang kawasan tersebut sudah jadi kawasan yang digenangi air. Namun, belum separah dewasa kini.

"Di awal saya tinggal 30 tahun yang lalu, memang banjir tapi dikit. Dulu masih ada banyak rawa, pohon-pohon. Daerah peresapan air. Nah, sekarang jadi banyak rumah," ungkapnya.

Banjir semakin parah saat masuk di tahun 2008, dimana ketinggian air mencapai atap rumah warga.

Baca juga:

Simak Deret Video Amatir Gempa NTB; Warga Panik Berhamburan hingga Kondisi Kerusakan Bangunan

PKPU HI Tawarkan Hewan Kurban Mulai Rp 1,5 Juta, Bakal Jangkau Daerah Terpencil Nusantara

Sultan Adji Muhammad Salehuddin II Tutup Usia, Muncul Wacana Pengusulan Jadi Pahlawan Nasional

Presiden Venezuela Diserang Drone Peledak, TNI AU Ingatkan Penerapan Aturan 'No Flight Zone'

Berangkat dari sana lah banjir skala besar terjadi. Siklus bajir besar 5 tahunan pun terus berlanjut sampai sekarang.

"2018, 2012, 2014 terakhir kemarin 2017. Pokoknya setiap 5 tahun sekali pasti banjir besar. Nanti 2022 kita tunggu aja, tuh," tuturnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved