Enam Orang Sekeluarga Tewas Terbakar, Diduga Ini Penyebabnya: Saya tak Butuh Uang Saya Butuh Anakmu

Keluarga menduga pembakaran rumah yang menewaskan enam orang sekeluarga, akibat utang piutang jual beli sabu

Tribun Timur/Hasan Basri
Kebakaran terjadi di Jl Tinumbu lorong 166 B, RT 3, RW 2, Kelurahan Panampu, Kecamatan Tallo, Makassar, Senin (6/8/2018) dini hari. 

TRIBUNKALTIM.CO, MAKASSAR - Keluarga korban kebakaran Jl Tinumbu Kecamatan Tallo, Makassar menduga ada kejanggalan saat kebakaran terjadi.

Hal tersebut diungkapkan salah satu keluarga korban meninggal, Abdul Azis (62), saat ditemui di RS Bhayangkara, Kota Makassar, Sulsel, Senin (6/8/2018).

Kata Azis, sebelum kejadian salah satu korban yang juga adalah keponakannya, Fahri berselisih paham dengan salah satu kawanan geng motor, Sabtu (4/8) lalu.

"Katanya ponakan saya (Fahri, korban tewas) itu punya utang sekira 10 juta dengan temannya, karena Sabtu malam dia dikeroyok sama komplotan itu," katanya di Bhayangkara.

Kebakaran terjadi di Jl Tinumbu lorong 166 B, RT 3, RW 2, Kelurahan Panampu, Kecamatan Tallo, Makassar, Senin (6/8/2018) dini hari.
Kebakaran terjadi di Jl Tinumbu lorong 166 B, RT 3, RW 2, Kelurahan Panampu, Kecamatan Tallo, Makassar, Senin (6/8/2018) dini hari. (Tribun Timur/Hasan Basri)

Pasalnya, Sabtu (4/8/2018) malam lalu, komplotan tersebut mengeroyok Fahri karena tidak mengembalikan uang untuk pembelian narkoba jenis sabu-sabu.

"Orangtuanya itu juga tahu masalahnya semua utang piutang itu, kemarin malam dia dikeroyok 30 orang. Salahnya itu bapaknya tidak malapor," lanjut Azis.

Seperti diketahui, kebakaran yang terjadi di Tinumbu, menghanguskan tiga rumah, Senin (6/8) subuh yang menewaskan enam orang warga yang terjebak.

Mereka adalah Sanusi (70) dana Bodeng (65) pasangan suami istri, juga tewaskan putri Sanusi, Musdalifa (30), Fahri (24), Namira Ramadina (21), dan Hijas (2,5).

Setelah itu kata Azis, kawanan yang membawa senjata api rakitan Paporo dan panah kembali mendatangi rumah korban, sekira pukul 02.00 Wita, dinihari.

"Bapaknya sudah mau bayar utangnya anaknya, tapi pelaku bilang, saya tidak butuh uangnya lagi, saya butuh anakmu, kasih keluar Fahri," ungkap Azis.

Diduga pelaku yang mengetahui Fahri sembunyi di rumah neneknya, kemudian bergerombol ke sana. Hingga akhinya sekira pukul 3.40 Wita terjadi kebakaran.

Terkait dugaan lihak keliarga, penyidik Polrestabes Makassar bekerjasama tim Biddokes Bhayangkara dan Inafis Polda Sulsel, akan melakukan otopsi jika perlu.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Anwar Hasan mengatakan, tim penyidik akan memberi pilihan menempuh jalur hukum jika memang terjadi pidana.

"Tentu kita akan lanjut menyelidikan ini jika keluarga mau otopsi agar diketahui apa ada yerjadi tindak pidana atau tidak, tergantung pihak keluarga," kata Anwar.

Tapi, lanjut Anwar saat ini empat dari enam jenazah sudah dipulangkan untuk dimakamkam. Mereka adalah, Bodeng, Musdalifa, Hijaz dan Namira Ramadina.

Sedangkan dua jenazah lain seperti, H. Sanusi dan Fahri masih akan menjalani proaes pemeriksaan mendalam oleh tim Biddokes di RS Bhayangkara Makassar.

"Dua jenazah yang belum dipulangkan masih diperiksa berdasarkan informasi dan kejanggalan-kejanggalan yang kita temukan dilokasi kebakaran," jelasnya.

Kejanggalan tersebut menurut bahan keterangan, ada unsur kesengajaan dari terjadinya musibah tersebut. Sehingga polisi masih mendalami lagi kasus ini.

Terkait motif peredaran narkoba yang diduga jadi penyebab awal kebakaran ini, polisi juga masih dalami karena sekitar lokasi sering ada transaksi narkoba.

"Sebenarnya daerah situ termaksud cukup banyak pengguna daerah disitu, jadi kalau ini terungkap nanti bisa jadi sebuah motif," tambah Anwar.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kebakaran Tewaskan 6 Orang Sekeluarga, Kerabat Curiga Ada Kejanggalan, http://www.tribunnews.com/regional/2018/08/07/kebakaran-tewaskan-6-orang-sekeluarga-kerabat-curiga-ada-kejanggalan?page=2.

Editor: Hendra Gunawan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved