Ratusan Bunker Eks Perang Dunia II Terpendam Dalam Kawasan Bandara Juwata Tarakan

Rencananya pihak bandara akan memakai lahannya hingga mengorbankan dua bunker peninggalan Jepang.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ARFAN
Sebuah pesawat tempur Sukhoi milik TNI AU bersiap lepas landas dari bandar udara Juwata Tarakan beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Budi Susilo

TRIBUNKALTIM.CO BALIKPAPAN - Diperkirakan ada ratusan bunker buatan kolonial Nipon yang berada di kawasan Bandar Udara (Bandara) Juwata Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.

Rencananya pihak bandara akan memakai lahannya hingga mengorbankan dua bunker peninggalan Jepang.

Harry Widianto, Peneliti Ahli Utama Arkeologi Indonesia, menjelaskan, kali ini dianggap wajar bila pihak bandara akan memindahkan bungker ke tempat lain.

Hal itu dia sampaikan kepada Tribunkaltim.co usai mengisi Seminar Kebijakan dalam Rangka Membangun Ekosistem Kebudayaan di Gedung Dome, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (11/8/2018) siang.

Ia menjelaskan, pihak bandara telah berkoordinasi dengan cagar budaya  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Izin melakukan perluasan runway untuk tingkatkan layanan penerbangan demi memacu peningkatan laju roda ekonomi daerah.

Baca juga:

Batal Jadi Cawapres Prabowo, Ini Agenda Jangka Pendek AHY

Kalahkan Persib, Begini Perasaan Coach RD Usai Raih Kemenangan Perdana Bersama Mitra Kukar

Hotman Paris Terkejut Saat Sandiaga Uno Beberkan Perjalanan Bisnis dan Harta Kekayaannya

Menpora Syed Saddiq Ucapkan Selamat Kepada Timnas U-16 Indonesia Setelah Kalahkan Malaysia

"Mereka memohon izin untuk membongkar dua bunker yang bertepatan di bawah tanah. Mau dijadikan runway pesawat terbang, mau diperpanjang," ujarnya.

Tetapi dari program tersebut, jalur perpanjangan runway bakal mengenai bunker peninggalan perang dunia dua buatan kolonial Jepang.

"Silakan saja kita hanya korbankan dua bunker. Mengacu pada undang-undang, bekas peninggalan budaya tertentu yang sifatnya cagar budaya harus dilindungi. Wajib diamankan," tegasnya.

Menurut Harry, mengingat ini untuk kebutuhan pengembangan ekonomi daerah sebagai perluasan runway tentu saja bisa dimaklumi.

"Dua bunker dipindahkan ke tempat lain. Di Tarakan juga yang sisa lainnya masih dibiarkan, kan tidak kena proyek perpanjangan runway," ungkapnya.

Dia jelaskan, berdasarkan hasil penelitian, di kawasan dekat Bandara Juawata Tarakan tersebar menyimpan ratusan bungker Jepang.

"Saya perkirakan itu ada sampai 140-an sekian," ungkap pria yang juga aktif di Badan Arkeologi Yogyakarta ini.

Keberadaan bunker tersebut berada di dekat bandara karena memang dekat pada perairan laut, berada di daerah pantai.

"Jepang membuat bertujuan untuk pertahanan. Kawasan laut pinggiran yang paling banyak diserang. Ini bagian dari Perang Dunia ke dua. Jepang datang tahun 1942 berkaitan dengan perang Pasifik," katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved