Goenawan Mohammad: Multijutawan Sandiaga Jelas Lebih Kenal Kartu ATM Ketimbang Tempe

Sastrawan Goenawan Mohamad turut mengomentari pernyataan Sandi soal tempe setipis kartu ATM melalui akun Twitternya.

ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno didampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8/2018). Prabowo dan Sandiaga Uno resmi maju mencalonkan diri sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Tepatnya pada Juni 2018, GlobeAsia membuat cover story ihwal 150 orang terkaya di Indonesia dan satu di antaranya adalah Sandiaga Uno yang berada di urutan ke-85.

Tiga bulan kemudian, calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto ini mengungkit bentuk tempe setipis kartu ATM karena harga kedelai impor terdampak dollar AS yang perkasa atas rupiah.

Belakangan, pemilik kekayaan 300 juta dollar AS pada 2018 menurut GlobeAsia ini mengundang banyak orang berkomentar, tak sedikit yang mengkritiknya keras seperti politikus PSI Guntur Romli dan sastrawan Goenawan Mohamad.

 
Sedikit informasi, masih menurut laporan GlobeAsia, kekayaan Sandi tahun ini menurun. Tahun lalu kekayaannya di angka 500 juta dollar AS, tak dijelaskan alasan penurunannya.

Sandiaga Uno berada di urutan ke-85 orang terkaya di Indonesia versi GlobeAsia. (Tangkapan Layar Globe Asia)
Sandiaga Uno berada di urutan ke-85 orang terkaya di Indonesia versi GlobeAsia. (Tangkapan Layar Globe Asia) ()

Sandiaga Uno berada di urutan ke-85 orang terkaya di Indonesia versi GlobeAsia. (Tangkapan Layar Globe Asia)
Sandi tak tahan kuping mendengar olokan yang mengarah kepadanya terkait ucapannya menyoal tempe setipis kartu ATM.

"Do not be overdramatic atau melodramatic terhadap isu. Harga-harga masih akan naik. semua juga sudah mengakui. Jangan juga denial gitu lho. Kita accept-lah. Jangan saling menjatuhkan. Cari solusinya," ujar Sandi di Glodok, Jakarta Barat, Selasa (11/9/2018).

Ia mendapatkan semua kenyataan itu dari rakyat yang mengadu.

"Kalau misalnya teman-teman itu mengartikannya sebagai suatu jeritan masyarakat, iya. Apakah ini hiperbolisme? Mungkin iya. Tapi menurut saya itu yang disampaikan masyarakat dan kita enggak boleh mendiskreditkan, mem-bully," Sandi menambahkan.

Ia menyatakan semestinya publik melihat pernyataannya itu sebagai bentuk nyata kesenjangan yang terjadi di masyarakat.

Apalagi, kata Sandi, saat ini kedelai sebagai bahan baku tempe masih impor. Dengan nilai tukar rupiah yang masih lemah, ia meyakini harga tempe akan naik.

"Tempe pasti akan naik harganya. Ini udahlah. Semua udah nulis. Kesejahteraan desa menurun. Dengan kedelai yang diimpor itu dolarnya naik, ya pasti akan naik harga tempe. As simple as that," Sandi beralasan.

Oleh-oleh tempe

Entah kebetulan atau tidak, setelah pernyataannya tentang tempe setipis kartu ATM, Sandi mendapat oleh-oleh tempe.

Oleh-oleh itu didapat Sandi selepas bersilaturahmi ke rumah Sinta Nuriyah Wahid, istri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (11/9/2018).

Sebelum Sandi ke sana, capres petahana Joko Widodo lebih dulu menemui istri Gus Dur itu.

Calon wakil presiden Sandiaga Uno berkunjung ke kediaman Shinta Nuriyah, istri almarhum Gus Dur, di rumahnya, Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA)
Calon wakil presiden Sandiaga Uno berkunjung ke kediaman Shinta Nuriyah, istri almarhum Gus Dur, di rumahnya, Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA) ()

Ucapan Sandi soal tempe setipis ATM menyusul nilai tukar rupiah hingga tembus Rp 15 ribu per Dolar AS.

Oleh-oleh tempe yang Sinta Nuriyah Wahid berikan kepada Sandi adalah mendoan, tentu saja tebal dan tak seperti ATM yang tipis.

"Saya juga dikasih oleh-oleh tempe yang tidak tipis seperti kartu ATM," ujar Sandi saat itu.

Ia mengaku menjadikan tempe tersebut untuk bekalnya berbuaka puasa.

"Karena kebetulan saya lagi saum (saum), sama-sama puasa. Terus saya pas lagi kebetulan hari Senin ini puasa, dan nanti buat buka puasa," ungkap dia.

Setelah mendapat oleh-oleh tempe Sandi mencium tangan Sinta Nuriyah Wahid yang duduk di kursi roda.

Dalam pertemuan 90 menit itu, Sandi mendapat wejangan dari Sinta Nuriyah Wahid, agar memperhatikan kaum marginal.

Ia mengaku terinspirasi Sinta Nuriyah Wahid yang masih aktif membela 'wong cilik' sampai sekarang.

"Tentunya beberapa wejangan juga agar terus bisa memberdayakan masyarakat marginal. Ibu (Sinta) masih aktif sekali keliling. Kalau orang lain mungkin buka puasa, kalau ibu sahur, keliling Indonesia dengan masyarakat masyarakat marginal. Ini jadi keteladanan Ibu dan patut jadi inspirasi," papar dia.

Ditertawakan

Politikus PSI, Mohammad Guntur Romli, sekian orang yang menyindir Sandi karena menyoal ukuran tempe setipis kartu ATM.

Lewat akun Twitternya, Sabtu (8/9/2018), Guntur Romli menyertakan potret kemasan keripik tempe berwarna hijau.

Ia menduga maksud Sandi setipis kartu ATM yaitu keripik tempe di kemasan berwarna hijau tersebut.

"Kalau tempe mentah setipis kartu ATM, pasti akan ada revolusi emak-emak," ungkap Guntur Romli.

Dalam cuitan selanjutnya, Guntur memberikan perbandingan foto tempe mentah, tempe yang sudah diriis dan digoreng serta kartu ATM, yang jelas ukuran dan ketebalan ketiganya berbeda.

Menurut dia berpendapat hak kebebasan namun jika tidak sesuai bakal jadi bahan tertawaan.

"Tempe setipis kartu ATM? Mungkin maksud @sandiuno kemasan baru Qtela yg terbuat dari tempe ini, emang tipis sih renyah, kalau tempe mentah setipis kartu ATM, pasti akan ada revolusi emak-emak @nety_rusi."

"Pak @sandiuno ini perbandingan ukuran tebal-tipis antara tempe mentah, tempe yg sudah diiris & digoreng & kartu ATM, berpendapat memang hak kebebasan tapi kalau ngawur & lebay, jadi bahan tertawaan," tulisnya.

Uang 100 ribu

Tak hanya soal tempe, Sandi sempat menyinggung anjloknya mata uang rupiah terhadap dollar AS.

Menurut Sandi uang Rp 100 ribu saat ini nilainya jauh berbeda dibandingkan empat tahun lalu.

"Rp 100.000 dapat apa sekarang? Bandingkan dengan empat tahun yang lalu. Rp 100.000 empat tahun lalu sama sekarang coba. Kita jujur kepada diri kita sendiri," ujar Sandi.

Bersama Prabowo, Sandi menawarkan konsep ekonomi yang berpihak kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Ia juga mengatakan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto yang tegas, akan lebih banyak lapangan pekerjaan yang hadir untuk rakyat Indonesia.

Saat ditanya apakah ia akan mengembalikan nilai Rp 100 ribu sekarang seperti empat tahun lalu, ia tak menjawab dengan tegas.

Guntur Romli lalu membungkam kritik Sandi soal uang Rp 100 ribu. 

Ia memposting video seorang wanita membawa uang Rp 100 ribu untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga.

"Pagi ini saya mau belanja dengan uang Rp 100 ribu, kita akan dapat apa nih, saya belanja di warung dekat rumah," kata wanita di video.

Hasilnya, tak seperti yang dinyatakan Sandi. Wanita tersebut bisa membeli daging ayam, bawang, tahu dan bahan makanan lainnya.

"Unt membongkar kebohongan @sandiuno yg bilang uang 100 ribu cuma dapat bawang & cabe, saya & istri @nongandah belanja ke warung2 dekat rumah (bukan pasar),

100 ribu bisa dapat ayam 1 ekor, tahu+tempe, sayur sop, bawang merah-putih, cabe, beras, pepaya,

ini bahan unt 3 hari!" tulisnya di keterangan.

Malahan dari catatan yang diposting oleh akun Guntur Romli, wanita tersebut masih membawa sisa kembalian Rp 7.500 dari uang Rp 100 ribu yang dibelanjakan.

"Catatan belanja hari ini yg membuktikan omongan @sandiuno "100 ribu cuma dapat bawang & cabe" = bohong.

Ini belanja di warung bukan di pasar besar, gak pake nawar2 & ambil yg terbaik.

Sandi kamu bohong!" tulis Guntur Romli.

Sandi lebih kenal kartu ATM

Goenawan Mohamad
Goenawan Mohamad (Kompas.com/Sherly Puspita)

Sastrawan Goenawan Mohamad turut mengomentari pernyataan Sandi soal tempe setipis kartu ATM melalui akun Twitternya.

"Multijutawan Sandiaga Uno dikutip mengatakan, tempe kini (di bawah @jokowi) setipis kartu kredit.

Bila benar dia bilang begitu, jelas dia lebih kenal kartu kredit ketimbang tempe," tulis Goenawan Mohamad di akun Twitternya @gm_gm pada Sabtu (8/9/2018).

Sebagai penggemar tempe, GM, biasa ia disebut, merasa tersindir.

Foto unggahan sastrawan Goenawan Mohamad. (Tangkapan layar Twitter @gm_gm)
Foto unggahan sastrawan Goenawan Mohamad. (Tangkapan layar Twitter @gm_gm) ()

Menurut dia, sejak dulu tempe itu sudah setipis kartu ATM. Makanya, jangan kaget tempe sekarang tipis.

"Sbg penggemar tempe, saya bersaksi bhw dari dulu tempe bisa setipis kartu. Jangan kaget," tulis Goenawan Mohamad lagi.

Foto unggahan sastrawan Goenawan Mohamad. (Tangkapan layar Twitter @gm_gm)
Foto unggahan sastrawan Goenawan Mohamad. (Tangkapan layar Twitter @gm_gm) ()

Untuk membuktikan tulisannya, GM mengunggah foto tempe berukuran tipis.

Dalam cuitannya GM menuliskan tempe berukuran tipis sudah ada sejak zaman Presiden Sukarno hingga SBY, tak hanya di zaman Presiden Jokowi saja.

"Tempe tipis, dari masa ke masa. Baik di bawah Bung Karno, Suharto, Gus Dur, Mega, SBY, maupun Jokowi," tulis Goenawan Mohamad.

[Yogi Gustaman, TribunJakarta.com/Kompas.com/TribunnewsBogor.com]

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Masuk 150 Orang Terkaya di Indonesia, Sandiaga Dapat Oleh-oleh Tempe Tak Setipis Kartu ATM,

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved