Mengungkap Kekejian Pemberontakan G30S/PKI dari Hasil Otopsi Jasad 7 Perwira
peristiwa G30S/PKI Pemberontakan G30S/PKI tersebut, tujuh pejabat tinggi militer dibunuh, dengan hasil otopsi
TRIBUNKALTIM.CO - Gerakan 30 September/PKI, disingkat G30S/PKI), Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh), Gestok (Gerakan Satu Oktober) adalah sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965 ketika tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha kudeta.
Adapun dalam peristiwa G30S/PKI Pemberontakan G30S/PKI tersebut, tujuh pejabat tinggi militer dibunuh, dengan hasil otopsi sebagai berikut :
1. Achmad Yani
- Luka Tembak masuk: 2 di dada kiri, 1 di dada kanan bawah, 1 di lengan kanan atas, 1 di garis pertengahan perut, 1 di perut bagian kiri bawah, 1 perut kanan bawah, 1 di paha kiri depan, 1 di punggung kiri, 1 di pinggul garis pertengahan.
- Luka tembak keluar: 1 di dada kanan bawah, 1 di lengan kanan atas, 1 di punggung kiri sebelah dalam.
- Kondisi lain: sebelah kanan bawah garis pertengahan perut ditemukan kancing dan peluru sepanjang 13 mm, pada punggung kanan iga kedelapan teraba anak peluru di bawah kulit.
2. R. Soeprapto
- Luka tembak masuk: 1 di punggung pada ruas tulang punggung keempat, 3 di pinggul kanan (bokong), 1 di pinggang kiri belakang, 1 di pantat sebelah kanan, 1 di pinggang kiri belakang, 1 di pantat sebelah kanan, 1 di pertengahan paha kanan.
- Luka tembak luar: 1 di pantat kanan, 1 di paha kanan belakang.
- Luka tidak teratur: 1 di kepala kanan di atas telinga, 1 di pelipis kanan, 1 di dahi kiri, 1 di bawah cuping kiri.
- Kondisi lain: tulang hidung patah, tulang pipi kiri lecet.
3. M.T Haryono
- Luka tidak teratur: 1 tusukan di perut, 1 di punggung tangan kiri, 1 di pergelangan tangan kiri, 1 di punggung kiri (tembus dari depan).
4. Soetojo Siswomiharjo
- Luka tembak masuk: 2 di tungkai kanan bawah, 1 di atas telinga kanan.