Gempa dan Tsunami Sulteng

Basarnas Kerahkan 280 Personel, Masih Tersisa 30 Korban Gempa Lagi

Syaugi mengatakan hingga saat ini, 415 korban gempa bumi di Palu dan Donggala Sulteng sudah dievakuasi oleh Tim SAR Basarnas.

TRIBUN KALTIM/RACHMAD SUJONO
M Syaugi, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) 

Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Aditya Rahman Hafidz

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Rapat koordinasi terkait bencana alam gempa bumi yang terjadi beberapa hari lalu di Palu, Donggala dan sekitarnya dilakukan di Platinum Hotel Jl Soekarno-Hatta KM 5 Balikpapan, Selasa (2/10/2018).

Rapat koordinasi tersebut dilakukan dalam rangka penanggulangan bencana alam gempa bumi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Beberapa pemangku kepentingan yang memimpin rapat koordinasi dalam rangka pembahasan mitigasi bencana yang dilakukan di Balikpapan tersebut diantaranya Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek dan Menteri BUMN Lilis Soemarno.

Balikpapan Terancam KLB Rubella dan Campak! Bayi MZ Jadi Korban, Dilahirkan Alami Kelainan Bawaan

M Syaugi, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) yang turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut. Ditemui usai mengikuti rakor, Syaugi mengatakan hingga saat ini, 415 korban gempa bumi di Palu dan Donggala Sulteng sudah dievakuasi oleh Tim SAR Basarnas.

"Sampai hari ini sudah 415 yang sudah dievakuasi oleh Tim SAR Basarnas. Jadi ada tim-tim SAR yang lain, TNI-Polri, masyarakat," ujar Syaugi.

Dari 415 korban gempa tersebut, 86 dinyatakan selamat, 329 dinyatakan meninggal dunia.

Berkunjung ke Museum di Kanada, Justin Bieber Sebut Hailey Baldwin sebagai Istri

"Kita setiap hari tetap melakukan evakuasi di 10 titik, ada Balaroa, Petobo, Talise, Roa Roa, Rumah Makan di Dunia Baru kalau tidak salah. Jadi banyak, baik di kabupaten Donggala maupun di Kabupaten Sigi, selain di Palu sendiri," ucapnya.

Ia menambahkan untuk merespon bencana alam tersebut, Basarnas mengerahkan 280 personel, dengan 4 kapal yang dirapatkan di pelabuhan Palu, serta 1 helikopter untuk daerah-daerah yang belum terjangkau.

Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala, CEO Google Umumkan Donasi 1 Juta Dollar

"Mulai dari hari pertama kita sudah melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan," pungkasnya.

Syaugi menjelaskan, kendala utama yang ditemukan pada hari pertama dan kedua ialah belum adanya alat berat untuk bisa membongkar gedung-gedung yang runtuh.

Namun mulai hari ketiga, Senin (1/10/2018) alat berat sudah tersedia.

"Kendala lainnya di sana masih sering terjadi gempa, labil, bangunan bangunan takut roboh, tanah yang bergerak-gerak," jelasnya.

Belum Sempat Daftar CPNS 2018? Masih Ada Kesempatan, Penutupan Diundur hingga 15 Oktober 2018!

Syaugi mengatakan hingga saat ini, jumlah korban yang masih tersisa di salah satu hotel di lokasi gempa kurang lebih sekitar 30 orang.

"Menurut manajer hotel," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinasi Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, digelarnya rapat koordinasi dalam rangka penanggulangan bencana alam gempa bumi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, adalah untuk segera menormalisasi kehidupan masyarakat di Palu, diantaranya telekomunikasi terutama ponsel segera difungsikan, bahan bakar minyak yang juga salah satu bagian masyarakat dan fasilitas umum harus segera dipasok, serta bahan makanan dan minuman yang harus segera digelontorkan ke Palu.

"Sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk mendapat bahan makanan dan minuman serta BBM," ujar Wiranto seusai rapat koordinasi yang digelar secara tertutup.

Untuk memasik itu semua dipastikan membutuhkan angkutan.

"Dan yang paling cepat adalah jalur udara," lanjutnya.

Untuk itu, Presiden RI, Joko Widodo membuka bantuan dari laur negeri, yaitu angkutan udara dari negara lain, selain menggunakan armada angkutan udara yang sudah ada oleh TNI.

Dikarenakan panjang landasan pacu di Palu sangat terbatas, pesawat sejenis Hercules C-130 tidak dapat mendarat.

Untuk itu, sesuai hasil rapat koordinasi malam itu, telah ditentukan base angkutan udara negara sahabat yang akan dipergunakan untuk mengangkut personel, pasukan dan barang dan kebutuhan angkutan lainnya adalah di Balikpapan.

"Koordinasi untuk menyiapkan base untuk angkutan udara negara sahabat kita siapkan Balikpapan," ujar Wiranto. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved