Gempa dan Tsunami Sulteng
Indonesia Tolak Bantuan Obat Internasional, Ini 4 Item Prioritas bagi Korban Gempa Sulteng
Afrial Rosya, menegaskan Indonesia tak butuh bantuan obat-obatan untuk penanganan bencana gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kepala Bagian Kerjasama Internasional BNPB, Afrial Rosya, menegaskan Indonesia tak butuh bantuan obat-obatan untuk penanganan bencana gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah.
"Perlu disampaikan Indonesia tak menerima bantuan obat medis. Sesuai pernyaaan Menkes, clear menolak itu," katanya di Hanggar C Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.
Kendati demikian, pemerintah memberi kebijakan kepada beberapa negara yang tiba lebih dulu sebelum pernyataan tersebut dideklrasikan dalan rapat terbatas bersama Menkopulhukam beberapa waktu lalu.
Obat dari Bantuan Internasional Ditemukan Kedaluwarsa, Ini Sikap BNPB
"Tapi ada beberapa sedikit kebijakan untuk India dan singapura, karena mereka telah telanjur masuk," tuturnya.
Ia kembali menegaskan, bahwa hanya ada 4 item bantuan logistik luar negeri yang diterima, dan akan didistribusikan langsung ke wilayah bencana, Sulawesi Tengah.
"Sesuai rapat terbatas Menkopolhukam, ada 4 item utama prioritas. Transport udara (hercules), tenda, water treatment dan generator listrik," ujarnya.
Sudah Bisa Dipesan Awal Oktober, Ini Spesifikasi Android One Nokia 7.1 yang Dibanderol Rp 5 Jutaan
Hingga saat ini, negara yang telah mendaratkan bantuan logistiknya berikut dengan pesawat militer, di antaranya Singapura, India, New Zealand, Australia, dan Jepang.
Lanjut Afrial, kondisi rill di lapangan (Hanggar C), bantuan luar negeri juga didapatkan , seperti family kit, air minum, selimut, sanitasi wanita dan bayi.
Partai Panas Derbi Jatim, Arema Vs Persebaya Main Sabtu Pukul 15.30 WIB, Berikut Link Live Streaming
Barang-barang tersebut tetap didistribusikan ke Palu, lantaran menurut laporan dari posko bencana di Palu, korban masih membutuhkan logistik tersebut. (*)