Surat Einstein tentang Agama dan Tuhan Dijual Rp 22 M, Ini Tulisannya yang Bikin Orang Penasaran

Tetapi kausalitas yang terbatas tidak lagi merupakan kausalitas, sebab Spinoza kita yang luar biasa mengenali semua torehan, mungkin sebagai yang pertama.

Penantian Sutopo Terjawab saat Raisa Ucapkan Selamat Ulang Tahun, Begini Reaksi Humas BNPB

Dan interpretasi animistis terhadap agama-agama alam secara prinsip tidak dibatalkan oleh monopoli.

Dengan tembok seperti itu kita hanya bisa menipu diri sendiri, tidak memajukan upaya moral kita. Justru sebaliknya.

Meskipun saya sekarang telah secara terbuka menyatakan perbedaan keyakinan intelektual, masih jelas bagi saya bahwa kita cukup dekat satu sama lain dalam hal-hal yang esensial, yaitu dalam evaluasi kita tentang perilaku manusia.

Selama 14 Tahun, Kakek Asal Yogyakarta Ini Setia Dorong Kursi Roda Istrinya untuk Terapi Ginjal

Bukan Pertama Kali Ratna Sarumpaet Ditahan, Atiqah Hasiholan Sempat Sebut Ibunya Penjahat Bangsa

Apa yang membedakan kita hanyalah 'props' intelektual dan 'rasionalisasi' dalam bahasa Freud.

Dengan demikian saya berpikir bahwa kita bisa saling memahami dengan baik saat kita berbicara tentang hal-hal konkrit.

(Kompas.com/Yunanto Wiji Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dijual Rp 22 Miliar, Inilah Isi Surat Einstein tentang Agama dan Tuhan"