Gempa dan Tsunami Sulteng
Duka Raisa, Bayi 19 Bulan Korban Gempa Palu yang Kehilangan Kaki dan Ayahnya
Dalam gempa damn tsunami Palu, rumah mereka rata dengan tanah, Raisa dan ayahnya tertimbun bangunan, bahkan terjebak semalam.
Duka Raisa, Bayi 19 Bulan Korban Gempa Palu yang Kehilangan Kaki dan Ayahnya
TRIBUNKALTIM.CO - Gempa besar dengan magnitudo 7,7 yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018), yang diikuti dengan tsunami menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.
Bahkan, hingga kini, masih ada warga yang hilang.
Salah satunya, keluarga Almarhum Suryanto, dan Wahida, warga perumahan Balaroa, Palu.
Suryanto meninggal dunia karena tertimpa bangunan, sementara putrinya, Raisa Putri Adila yang berusia 19 bulan, harus kehilangan kaki kanannya karena diamputasi.
Pada Sabtu (13/10/2018), keduanya diantar oleh relawan Muhammadiyah Yogyakarta pulang ke Dusun Mengger, Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul.
GEMPA HARI INI - Aceh Jaya Diguncang Gempa 4,5 SR, BMKG: Banda Aceh Rasakan Getaran
GEMPA HARI INI - Dini Hari Tadi di Lebak dengan Magnitudo 5,2 SR, tak Berpotensi Tsunami
Sabtu petang, puluhan warga dan sanak saudara sudah menunggu di rumah yang cukup besar, dan baru selesai dibangun Suryanto beberapa bulan lalu.
Raisa tampak digendong oleh kerabatnya. Ia tampak tenang meski kaki kanannya terdapat perban sehabis operasi amputasi.
Sesekali Raisa tersenyum saat beberapa sanak keluarga menyapanya dan kembali memeluk wanita berbaju pink yang menggendongnya.
Sambangi Korban Gempa Sulteng, Sekjen PBB Soroti Perbaikan Akses dan Pemulihan Utilitas Dasar
Pasca Gempa dan Tsunami, 100 Persen Jaringan Telkomsel Telah Pulih di Sulteng
Sementara, Wahida di dalam rumah bersama kerabatnya. Informasi korban asal Yogyakarta Salah seorang relawan dari Muhammadiyah, Irvan Yusuf menceritakan, relawan Muhammadiyah dari Yogyakarta yang membantu korban bencana mendapatkan informasi adanya korban yang berasal dari Yogyakarta, tiga hari pasca gempa atau pada Senin (1/10/2018).
"Ketika kami operasi SAR di Palu, kami mendapatkan informasi mengenai adanya warga Yogyakarta yang menjadi korban. Kami mencoba melacak ternyata ketemu di Rumah Sakit (Yayasan) Al Khairaat, (Rumah Sakit) Al Jufri, Palu. Kemudian kami menemukan Dik Raisa ini," kata Irvan.
Dia menceritakan, dari informasi yang diperoleh, saat gempa dahsyat yang terjadi di Sulawesi Tengah, Raisa bersama Suryanto, sementara Wahida tengah keluar rumah.
Rumah mereka rata dengan tanah, Raisa dan ayahnya tertimbun bangunan, bahkan terjebak semalam.
Dia baru biasa dievakuasi, pada Sabtu (29/10/2018) sekitar pukul 10.00 WIB. Suasana panik saat itu, membuat Wahida tidak bisa menemukan anak dan suaminya. "Bapaknya tertimpa beton rumah, Bapaknya kelihatannya mau menyelamatkan Raisa ini. Raisa kakinya terjepit beton, sehingga menimbulkan luka cukup parah. (lokasi ditemukan) Enggak jauh dari bapaknya," ujar Irvan.
"Terpisah dengan ibunya, bisa ketemu ibunya pada hari Senin (1/10/2018). Dan baru dioperasi (amputasi) seminggu yang lalu, mungkin karena ada pertimbangan keluarga," lanjut dia.