Gempa dan Tsunami Sulteng
Turun Langsung ke Palu, Dubes AS Joseph Donovan Ceritakan Kondisi Warga dan Bantuan untuk Sulteng
Dubes Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph Donovan bersama USAID mengunjungi Palu.
Penulis: Aris Joni |
Turun Langsung ke Palu, Dubes AS Joseph Donovan Ceritakan Kondisi Warga dan Bantuan untuk Sulteng
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Aris Joni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dubes Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph Donovan bersama USAID mengunjungi Palu sebagai bagian dari dukungan berkelanjutan dari Pemerintah AS bagi masyarakat yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Sulawesi Tengah.
Saat sampai di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Joseph Donovan menceritakan perjalanannya dan progres bantuan Amerika Serikat untuk korban di Sulawesi Tengah (Sulteng). Selasa, (16/10/2018).
Dalam ceritanya, Joseph Donovan sangat apresiasi ketangguhan warga yang ia saksikan sendiri di lokasi bencana di Palu yang perlahan kembali bangkit setelah bencana yang besar tersebut.
Ridwan Kamil Serahkan Bantuan Rp 114 Juta dari Warganet untuk Keluarga Haringga Sirla
Namun untuk bangkit, para korban masih memerlukan bantuan para relawan baik lokal maupun internasional untuk masa yang akan datang.
"Saya juga bangga dengan para relawan dan TNI yang sigap memberikan bantuan keamanan dan organisasi kepada korban di sana," ujarnya.
Bantuan yang diberkan AS tersebut, sebagian merupakan bantuan swadaya masyarakat internasional yang berbasis di Indonesia seperti world vision yang membawa kembali ahli-ahli bencana berpengalaman ke Indonesia, seperti para ahli yang berada di nepal dan Suriah untuk kembali ke Palu untuk membantu korban.
"Tim ahli itu juga termasuk pegawai Indonesia dan pegawai asing. Selain itu dia juga memberikan bantuan logistik yang penting dan dibutuhkan," ungkapnya.
Jelang Lawan Persib Bandung, 7 Pemain Persebaya Absen dari Sesi Latihan
Diterangkan Joseph, bantuan pemerintah AS hingga saat ini sudah mencapai Rp 60 miliar, belum termasuk pengerahan tiga pesawat C130 beserta kru dan personelnya.
"Departemen pertahanan AS dari komando Indo-pasifik juga menyediakan tiga pesawat C130 yang sudah beroperasi sejak 5 Oktober lalu," terangnya.
Lanjutnya, hingga saat ini, personel AS yang terdiri dari operator forklift telah bekerja tanpa lelah henti untuk mengangkut dan memindahkan logistik ke pesawat TNI maupun pesawat internasional agar bantuan itu bisa sampai ke warga Palu.
"Dalam waktu dekat kita akan menerima kembali abntuan tambahan sekitar beberapa juta dollar dari pemerintah AS," ucapnya.
Dia menambahkan, banyak juga perusahaan AS di Indonesia yang memberikan bantuan barang maupun uang seperti Chevron, Conocophillips, McDonald, Freeport, Caterpillar dan Google.
Diakuinya, saat ini dirinya fokus membantu pemerintah Indonesia untuk menangani korban.
Namun jika ke depan ada yang dibutuhkan untuk pemulihan, dirinya akan melakukan koordinasi terkait persyaratannya apa saja yang diperlukan.
"USAID menyediakan plastik terpal tebal yang digunakan untuk tenda dan bisa menampung ribuan orang. Kita melakukan ini karena inilah yang dilakukan sahabat dengan satu sama lainnya," pungkasnya.
Diketahui, bantuan Internasional tidak hanya datang dari AS saja, melainkan juga ada dari beberapa negara sahabat seperti, India, Singapura, China, Swiss, Prancis, Korea Selatan, Jepang, Australia, Malaysia, Denmark, Turki, Qatar, Rusia, Ukraina, New Zealand, Inggris dan Filipina.
Selain negara sehabat, organisasi internasional juga terlibat dalam memberikan bantuan kepada korban gempa di Palu, Donggala dan Sigi Sulteng seperti Unicef, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan American heart Assosiation (AHA). (*)