Gempa dan Tsunami Sulteng

Gempa dan Tsunami Ternyata Bisa Dideteksi Lebih Dini, Ini yang Dilakukan Jepang

Jepang memasang sedikitnya 300 pendeteksi sensitif di berbagai lokasi di Jepang untuk mendeteksi gempa bumi di seluruh lokasi di Jepang.

Editor: Doan Pardede
Twitter/infoBMKG
Gempa di Dili berkekuatan 5,4 SR pada Jumat (12/10/2018) siang. 

Semua karyawan JMA telah dilengkapi dengan standar operasi kerja harus melakukan apa dan bagaimana serta tepat waktu sehingga data yang masuk langsung diantisipasi dengan cepat.

Apakah ada data yang error atau tidak benar masuk, lalu bagaimana mengantisipasinya?

"Kalau ada data yang aneh meragukan, bisa saja karena adanya gangguan saluran kabel dan sebagainya, maka langsung kita periksa dulu secara serius sebelum diumumkan lebih lanjut," ujar dia.

Beberapa waktu lalu di tahun 2018 ini PM Jepang sempat bingung melihat ponselnya karena ada data gempa besar.

Ternyata salah perhitungan, dua gempa datang bersamaan, getaran secara otomatis bertambah (dua kali lipat) sehingga kelihatan terjadi gempa besar.

"Benar itu sempat terjadi itu kesalahan perhitungan dan telah kita koreksi akurasi pendeteksian gempa tersebut. Gempa datang pada waktu yang benar-benar bersamaan, pendeteksi salah hitung sehingga muncul gempa seolah sangat besar sekali," jelasnya.

Jepang yang sudah sangat canggih sekali pun dengan pendeteksi gempa dan alat-alatnya ternyata memang sempat kecolongan dengan kesalahan hitung data gempa yang masuk.

Oleh karena itu bukan hanya alat yang perlu diperiksa keakurasiannya lebih lanjut, kedisiplinan dan kecepatan tenaga kerja dalam bertindak sangat penting bagi penjaga data bencana alam sejak awal tersebut.

Cek dan ricek sebelum data tersebar luas ke masyarakat. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Badan Meteorologi Jepang Pasang 300 Pendeteksi Sensitif Antisipasi Gempa Bumi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved