Gempa dan Tsunami Sulteng
Sambil Menangis, Pasha Ungu Nyatakan Siap Mundur dari Wakil Walikota Palu, Ini Alasannya
Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu, mengatakan dirinya tidak memburu jabatan di Kota Pal
Sambil Menangis, Pasha Ungu Nyatakan Siap Mundur dari Wakil Walikota Palu, Ini Alasannya
TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu, mengatakan dirinya tidak memburu jabatan di Kota Palu.
Pasha bahkan siap mengundurkan diri dari jabatannya sebagai 02 Palu andaikata kinerjanya selama ini terutama respon pemerintah menyikapi bencana gempa bumi dan likuefaksi yang menimpa Palu Jumat (28/9/2018) dianggap tidak maksimal.
Namun Pasha meminta semua elemen di Palu tetap kompak membanngun kembali daerah tanpa sekat.
Baca: Gempa dan Tsunami Palu, Pasha Ungu Angkat Karung Sendiri Sampai Peluk Korban untuk Redakan Tangis
Vokalis Band Ungu ini tak kuasa menahan haru hingga meneteskan air mata saat berbicara di hadapan jurnalis terkait bencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang melanda Kota Palu dan sekitarnya, di Provinsi Sulawesi Tengah.
Bencana alam tersebut mengakibatkan ribuan warga tewas dan ratusan lainnya hilang serta kerusakan bangunan yang sangat parah dan masif.
Vokalis grup band Ungu ini menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatannya bila tidak mampu menyelesaikan persoalan yang mendera Kota Palu pascagempa dan tsunami disertai likuifaksi, Jumat, 28 September 2018.
Demikian disalin tribun-timur.com dari Antara, Rabu (17/10/2018).
"Saya secara pribadi sebagai wakil wali kota kalau memang dianggap tidak maksimal menjalankan pemerintahan, saya tidak ada masalah, saya siap diturunkan atau mengundurkan diri," ujar Pasha sembari meneteskan air mata di kantor DPRD Palu, Rabu hari ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Pasha di sela skors Rapat Dengar Pendapat di kantor DPRD setempat untuk mewakili Wali Kota Palu, Hidayat yang berhalangan hadir.
Dirinya juga tidak ambil pusing terhadap kelompok masyarakat tertentu yang sengaja memperkeruh suasana agar warga tidak mempercayai kinerjanya selama ini, sebab apa yang sudah dikerjakan dalam menangani bencana sudah dilakukan semaksimal mungkin.
"Kami tidak peduli dihujat, kami tidak mau pusing dihina sampai dikatakan tidak mampu, saya secara pribadi tanpa membawa unsur-unsur pemerintah berusaha bekerja. Kalau setelah ini, saya (mundur), mungkin Pak Wali seperti apa nanti, bagaimana tanggap beliau, saya belum tahu," katanya.
Vokalis band Ungu ini mengatakan diawal pascagempa bantuan logistik yang datang sangat terbatas, lalu bagaimana perasaan bila ada warga tidak mendapatkan bantuan itu sementara mereka korban membutuhkan bantuan.
Baca: Gempa dan Tsunami Sulteng - Istri Pasha Ungu Kabarkan Kondisi Terkini Warga Palu yang Mulai Marah
"Apalah artinya saat datang diawal-awal hanya satu truk, kira-kira bagaimana rasanya kalau anda berada disitu. Boleh dikata aparatur pemerintah sudah bekerja untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, kira-kira seperti apa yang kami harus lakukan," tuturnya terbata-bata, sedih, dan terharu.
Pasha tidak mempersoalkan jabatan itu, tapi bagaimana memberikan masyarakat itu bantuan agar bisa bangkit dari kondisi yang terjadi saat ini di Kota Palu, kendati aktivitas mulai berjalan namun belum normal sepenuhnya.
"Saya kira itu bukan persoalan, tapi hari ini bagimana kita memberikan pemenuhan jaminan hidup masyarakat kita terkait tuntutan kebutuhan makanan mereka, karena tanggap darurat ini diperpanjang sampai tanggal 26 Oktober," katanya menambahkan.
Rapat dengar pendapat yang akan membahas pemulihan kota serta anggaran bantuan kepada korban pascagempa diskors tanpa batas waktu sampai Wali Kota Palu hadir untuk memberi penjelasan penanganan bencana.