Pilpres 2019
Jubir Prabowo-Sandi Usul Debat Capres Digelar di Kampus; Dosen dan Mahasiswa 'Kuliti Kandidat'
Lebih lanjut Dahnil berpendapat, debat nantinya juga tidak perlu menghadirkan para pendukung di satu hotel.
TRIBUNKALTIM.CO - Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan saran terkait debat pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Dahnil melalui laman Twitter miliknya, @Dahnilanzar, Sabtu (20/10/2018).
Dahnil memberi saran kepada KPU agar debat capres dapat digelar di kampus-kampus terpilih.
Debat tersebut, jelas Dahnil, akan diikuti oleh akademisi dan mahasiswa terpilih yang bebas berdialog dan mengupas tuntas visi-misi kedua kandidat.
Dahnil juga berpendapat, debat nantinya harus live di televisi-televisi nasional.
Lebih lanjut Dahnil berpendapat, debat nantinya juga tidak perlu menghadirkan para pendukung di satu hotel.
"Kami mengusulkan Debat Capres yang digelar oleh @KPU_RI digelar dikampus terpilih, diikuti oleh akademisi dan mahasiswa terpilih yg bebas berdialog dan "menguliti" semua visi-misi kandidat,dan live di TV2 nasional, tidak perlu menghadirkan para pendukung disatu hotel. @sandiuno," tulis Dahnil.
Tampak Dahnil Anzar juga mengunggah video pada kicauannya itu.
Baca juga:
Ketika Pemain Manchester City Riyad Mahrez Kirim Pesan Pribadi pada Bocah Korban Tsunami Palu
Duel Masih Kabur, Floyd Mayweather Sudah Lakukan Hitung-Hitungan Laba jika Jadi Lawan Khabib
Kembali Tunjukkan Taji, Marko Simic Belum Menyerah Kejar Sepatu Emas
Chelsea Vs Manchester United - Maurizio Sarri Waspada Hadapi Tim Berkomposisi Terbaik
Lulus di Usia 18 Tahun, Kalyana Anjani Jadi Wisudawati Termuda di ITB; Ini Tantangan Selama Studi
Dalam videonya, Dahnil menjabarkan usulannya terkait debat capres tersebut.
Menurutnya, debat di kampus adalah bentuk debat capres-cawapres yang ideal.
Dahnil menganggap, usulan yang disampaikannya itu adalah cara yang sangat baik untuk kemajuan demokrasi Indonesia.
"Yang hadir itu adalah akademisi-akademisi dan mahasiswa yang terpilih. Yang mana mereka bukan partisan. Jadi mereka yang menguji. Jadi mereka-mereka ini jadi satu forum, mereka bisa saling berbantahan dengan kandidat.
Ini teman-teman media bisa catat, kami mengusulkan ke KPU bahwa debat kandidat itu harus idealnya digelar di kampus saja.
Jadi cukup di kampus, digelar, nggak perlu mengundang pendukung. Dan saya pikir ini cara yang sangat beradab dan sangat maju untuk demokrasi kita," ujar Dahnil dalam video.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Arief Budiman menyebut pihaknya berencana menggelar debat pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sebanyak lima kali.
Jumlah tersebut sama dengan Pemilu Presiden 2014.
Menurut Arief, belum ada pembahasan detail mengenai mekanisme debat.
Dari lima kali debat, bisa saja tiga kali debat khusus untuk debat capres dan dua kali debat cawapres.
Atau, bisa juga keseluruhannya debat pasangan capres-cawapres.
"Ada dua desain (debat capres). Satu, tiga kali capres, terus dua kali cawapres, misal begitu. Atau bisa juga lima kalinya akan dilakukan barengan semua (pasangan capres-cawapres)," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
Sejauh ini, KPU juga belum menyusun jadwal debat Pilpres.
Namun, rencananya debat akan mulai digelar tahun 2019.
"Mungkin debatnya itu di 2019 lah. Januari satu kali, Februari satu kali, Maret satu kali, begitu misalnya. Kemudian nanti April kita bikin dua kali, tiga kali gitu," ujar Arief. (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Usul Dahnil Anzar soal Debat Capres-Cawapres: Digelar di Kampus, hingga Mahasiswa yang Jadi Penguji