Lebih 1.500 Dokter Kumpul di Muktamar IDI, ini Dampaknya Untuk Kota Samarinda

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Muktamar XXX, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan berlangsung Kamis (25/10/2018), di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Muktamar ini dijadwalkan akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yanh berlokasi di Convention Hall, Samarinda.

Ketua IDI Kaltim, dr Nataniel Tandirogang mengaku berterima kasih dengan kesediaan Jokowi membuka Muktamar, tersebut. "Suatu kehormatan tersendiri bagi IDI. Teristimewa untuk Kaltim, karena pertama kalinya Pak Presiden ke Samarinda," kata Nataniel.

Kesediaan Jokowi membuka Muktamar XXX IDI, kata Nataniel, sekaligus membuktikan bahwa IDI selalu mendukung kebijakan pemerintah di bidang kesehatan. Pasalnya, kata Nataniel, selama IDI seolah-olah dikesankan terus berseberangan dengan Pemerintah.

Baca: Muktamar IDI - Ini Serangkaian Tes Medis untuk Kenali 9 Jenis Kanker yang Dibahas di Simposium IDI

"Harapannya kehadiran Presiden akan memberi angin segar bagi kedokteran. Selama ini kan dikesankan bahwa seolah-olah IDI kerap berseberangan dengan pemerintah. Namun, kehadiran presiden pada acara Muktamar ini memberi signal bahwa IDI sangat mendukung kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia," tegas Nataniel.

Sedangkan bagi Kaltim, khususnya Samarinda, digelarnya Muktamar IDI memberikan multiplier effect secara ekonomi kepada masyarakat. Menurut Nataniel, ribuan dokter yang berasal dari 34 provinsi, dan 412 Kabupaten/Kota, hadir di Kota Tepian, dalam Muktamar, kali ini.

"Kaltim tentu mendapat nilai positif dari kehadiran para anggota IDI. Masyarakat kita akan merasakan dampak ekonomi. UKM, kuliner, wisata, kita fasilitasi. Hal ini tentu memberi gambaran kepada dokter se-Indonesia, bahwa Samarinda layak menjadi lokasi event besar," ujar Nataniel.

Baca: Para Dokter Mulai Berdatangan di Samarinda, Ini Rangkaian Kegiatan Muktamar IDI 2018

Nataniel juga berharap, Muktamar XXX yang digelar di Samarinda ini bisa menghasilkan sumbangsih pemikiran dari IDI, untuk kemajuan pembangunan kesehatan Indonesia.