Inilah Kawasan Rawan Pelanggaran, Macet, dan Kecelakaan di Kota Balikpapan; Cermati Anatominya
Kondisi geografis kota Balikpapan; 85 persen merupakan perbukitan, sementara dataran hanya 15 persen.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Pertama, Jalan Soekarno Hatta, arus lalin ramai, kontur tanah mudah bergerak yang mengakibatkan sering terjadi longsor, beberapa ruas jalan tidak rata dan bergelombang.
Khusus di simpang Kariangau, diameter kurang lebar dan kelandaian tanjakan tidak memenuhi standar, serta kurangnya penerangan jalan dan minimnya rambu serta kaburnya marka jalan.
Jalan MT Syarifudin Yoes, arus lalin sedang, terdapat beberapa tikungan tajam, merupakan jalur ke arah Bandara SAMS Sepinggan, berapa tanjakan kelandaian tidak memenuhi syarat sehingga kendaraan angkutan barang tidak kuat menanjak, kurang rambu, marka jalan kabur, penerangan jalan tidak ada, dan tidak dibatasi median jalan.
Jalan MT Haryono, arus lalin ramai, penerangan jalan kurang, marka dan rambu kurang, belum seluruhnya dibatasi oleh median jalan, beberapa ruas jalan berbukit dengan kelandaian tanjakan tidak memenuhi syarat sehingga kendaraan angkutan barang tidak kuat menanjak.
Jalan Mulawarman, arus lalin ramai, sebagai pusat industri dan perkantoran, kurang penerangan jalan dan rambu serta marka jalan yang kabur, sebagian jalan belum terpasang median jalan, drainase air tidak berfungsi sehingga saat hujan deras badan jalan tergenang.
Perlu diketahui, dengan jumlah penduduk sekitar 725 ribu jiwa, kendaraan bermotor yang digunakan di kota berjuluk Madinatul Iman ini sebanyak 514.262 unit.
Angka tersebut bersumber dari data kepolisian resor kota Balikpapan tahun 2018.
Terdiri dari mobil penumpang 59.056 unit, mobil beban 44.199 unit, mobil bus 14.384 unit, kendaraan khusus 1.107 unit, dan sepeda motor 395.516 unit. (*)